Ah-tenane
Sabtu, 11 Februari 2012 - 10:10 WIB

Pintu Bikin Malu

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Selasa (7/2/2012) lalu Monumen Pers Solo menggelar seminar dengan mengundang beberapa tokoh masyarakat, akademisi, guru, birokrat, mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat. Acara dilangsungkan di hotel berbintang yang terletak di Jalan Soegiyopranoto, Solo. Tema yang diusung cukup nggegirisi, yaitu pengaruh derasnya arus informasi terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembicaran pun wong-wong top, yaitu dari Staf Ahli Kementerian Kominfo, Dosen UNS dan redaktur senior koran markotop di Kota Solo, dengan moderator salah satu staf pengajar dari Fisip UNS.
Nah, Jon Koplo, salah satu guru SMA swasta di Solo ini adalah salah satu peserta yang diundang mewakili sekolahnya. Maklum, ia termasuk guru kreatif dan berwawasan luas.
Singkat cerita, setelah ketiga pembicara menyampaikan materi, acara tanya jawab pun berlangsung. Di saat itulah Jon Koplo merasa kebelet pipis. Maka ia bergegas menuju rest room.
Peristiwa ngisin-isini terjadi saat Koplo hendak membuka pintu dari ruang seminar. Ada dua pintu keluar yang berdinding kaca hampir sama dengan dinding pembatas ruangan yang bersebelahan dengan kolam renang yang juga berdinding berkaca semua.
Di pintu satu, Koplo berusaha membuka dengan mendorong-dorong, namun tidak bisa. Sambil menahan malu, berganti pintu yang kedua. Namun hasilnya sami mawon. saat diogleg-ogleg dan didorong-dorong sampai ngeden, sang pintu tetep mbegegeg tak mau terbuka.
Karena merasa gengsi, Koplo tidak mau bertanya. Dia malah kembali ke pintu satu dan mencoba membuka kembali. Tetap tetap saja tidak bisa, karena memang tidak ada gerendel seperti lazimnya untuk membuka pintu.
“Asem tenan ki! Nganti kringetan, mbukak lawang wae ora jegos,” batinnya.
Untung saja salah satu staf Monumen Pers, sebut saja Lady Cempluk, mendatangi Koplo. “Mau keluar ya, Pak? Begini lho cara membukanya,” ucap Cempluk sambil mempraktikkan cara membuka pintu keluar dari ruang seminar. “Tinggal pencet di atas pegangan ini, lalu di dorong… Nah, terbuka kan?” ucapnya.
Asem tenan-ik, bul mung dipejet terus disurung ta?” batin Koplo sambil ngeloyor dengan wajah abang-ireng menahan malu.

FX Triyas Hadi Prihantoro, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif