Solopos.com, SOLO — Menyusul rencana pembangunan Pintu Air Demangan Baru, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) berencana menjadikan pintu air lama sebagai destinasi wisata heritage. Nantinya, di sekitar bangunan berumur seabad itu bakal dilengkapi taman dan pedestrian.
Saat ini, konsep yang digadang-gadang mirip Bendung Karet Tirtonadi itu tengah digodok. Di saat yang sama, Proyek Pintu Air Demangan Baru sudah memasuki tahapan lelang.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWSBS, Andri Rachmanto Wibowo, mengatakan Pintu Air Demangan merupakan bangunan cagar budaya (BCB), sehingga tak banyak perubahan yang bisa dilakukan. Penataan bakal menyasar area di sekitarnya.
“Alasan kenapa membangun pintu air baru, salah satunya karena status BCB. Selain itu struktur lama juga sudah tidak kuat menahan air banjir. Kondisi saat ini selisih limpahan dari Sungai Bengawan Solo dan Kali Pepe dibatasi setinggi dua meter. Lebih dari itu, pintu air sudah bergetar dan bisa jebol,” kata dia, saat berbincang dengan
Andri mengatakan selain menata area sekitar pintu air, BBWSBS juga berencana mengecat ulang rumah pompa. Ia meminta masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai agar wisata air di hilir Kali Pepe dapat terwujud.
“Kalau pintu air baru sudah beroperasi, maka pintu air lama akan dibuka nonsetop,” ucapnya.
Ihwal Pintu Air Demangan Baru, Andri mengaku belum bisa membocorkan rancangannya secara detail. Hanya, ia menyebut di sekitaran rumah pompa juga bakal dibangun taman untuk masyarakat.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Penanganan Banjir Kota Solo BBWSBS, Arlendenovega Satria, mengatakan untuk mendukung penataan Kali Pepe hilir sebagai destinasi wisata, pihaknya sudah melakukan perbaikan tebing dengan melapisi tebing pasangan batu kali lama dengan material beton bertulang.
Selain mencegah longsor, pekerjaan itu dapat memperlancar aliran air sungai.