SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Pintu air di Cek Dam Tukuman, Kecamatan Cawas, Klaten, rusak. Hal itu membuat sistem buka tutup pintu air di bendung itu tak maksimal.

Cek dam itu berada di Kali Dengkeng wilayah Desa Plosowangi, Kecamatan Cawas. Cek dam memiliki enam pintu air guna mengatur aliran air terutama saat volume air sungai meningkat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kerusakan itu misalnya pada beton penyangga pintu air sebagian ada yang retak dan pecah. Selain itu, ada bagian pemutar pintu air yang pecah.

Penjaga pintu air Cek Dam Tukuman, Parno Sukoco, mengatakan kerusakan lain yakni pada dua pintu posisi as pemutarnya miring hingga pintu air macet. Kerusakan-kerusakan itu membuat pintu air Cek Dam Tukuman tak bisa dibuka secara maksimal.

“Supaya lancar lagi perlu ada servis,” kata Parno saat berbincang dengan Solopos.com, pekan lalu.

Parno menjelaskan kerusakan pintu air tersebut sudah terjadi sekitar akhir 2017 saat badai Siklon Cempaka. Pintu air tak kuat menampung banyaknya volume air sungai serta derasnya arus sungai.

kondisi itu diperparah dengan sampah yang menyumbat pintu air. Parno menjelaskan perbaikan sudah ia usulkan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Klaten.

Ia berharap kerusakan pintu air cekdam itu segera diperbaiki agar pintu air bisa dibuka secara maksimal dan air tak meluber ke perkampungan di wilayah hulu. Apalagi, saat ini sudah memasuki musim penghujan.

“Sudah beberapa kali saya usulkan. Yang penting pintu air bisa beroperasi secara maksimal dan kami tidak disalahkan warga,” jelasnya.

Camat Cawas, Sofyan, membenarkan kondisi pintu air di Cek Dam Tukuman mengalami kerusakan diperkirakan lantaran faktor usia bangunan serta kondisi volume air yang tak menentu. Ia menjelaskan perbaikan pintu air sudah diusulkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Hal ini lantasan Kali Dengkeng dan anak sungainya menjadi kewenangan BBWSBS. “Dalam Musrenbang juga akan kami usulkan kembali,” jelas dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (27/1/2019).

Selain perbaikan pintu air, Sofyan mengatakan diusulkan pula pembuatan tanggul permanen. Tanggul permanen itu diusulkan dibangun mulai dari Cawas, Japanan, Burikan, hingga Karangasem.

“Kami juga berharap ada pengerukan karena terjadi pendangkalan serta teknik penanganan darurat dengan pemasangan sak, logistik, serta beronjong kawat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya