SOLOPOS.COM - Konsep Pintu Air Demangan (Istimewa/Dokumentasi BBWS Bengawan Solo)

Solopos.com, SOLO — Pintu Air Demangan wilayah Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, dilengkapi fasilitas trashrack untuk mengangkat sampah secara mekanis. Para sukarelawan dan pemerhati sungai menyambut baik fasilitas tersebut.

Selama ini, sukarelawan kesulitan membersihkan sampah pada pintu air secara manual terutama setelah hujan. Salah satu warga Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon yang juga anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) PMI Kota Solo, Sony, mengaku gembira dengan adanya fasilitas trashrack tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Fasilitas itu memudahkan penanganan sampah sungai. Sukarelawan kerap menghadapi kesulitan mengangkat sampah yang tertahan pada Pintu Air Demangan Solo.

Hadiri Dialog Politik Pilkada Solo 2020, Cawali Gibran Singgung Vaksin Covid-19

“Sibat, pekarya sungai, dan sukarelawan kerap membersihkan sampah setelah hujan. Banyak material kayu dan papan dari hulu yang terbawa arus sungai,” katanya kepada Solopos.com, pekan lalu.

Sony menjelaskan Sibat melakukan susur sungai Pepe dan menemukan penumpukan sampah hanya pada Pintu Air Demangan. Kedalaman air sebelah barat pintu minimal 40 sentimeter.

“Kesulitan yang kami hadapi mengangkat material karena berat. Kami angkat secara manual pakai tambang bersama-sama,” ungkapnya.

Yakin Bukan Paslon Boneka, Solo Madani Deklarasi Dukung Bajo Pada Pilkada 2020

Warga Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, SM Budi Utomo, mengatakan jenis sampah yang bermuara pada Pintu Air Demangan perbatasan Sewu dan Sangkrah, Solo, itu berupa sampah rumah tangga, bekas material, dan potongan pohon. Limbah pewarna tekstil biasanya berasal dari aliran Kali Jenes.

Palung Sungai

“Sukarelawan kesulitan mengangkat sampah dari pintu air karena jumlahnya banyak dan talutnya curam. Kayu yang masuk sungai mungkin dari tebangan pohon sekitar sungai. Air naik sehingga kayu terbawa arus,” katanya yang juga aktif dalam Sibat.

Menurut Budi, terdapat palung sungai sebelah timur Pintu Air Demangan sehingga sampah yang mengendap sulit diambil.

Bupati Sukoharjo Soroti Rumah Sehat Mandan Sering Kosong Padahal Kasus Positif Corona Terus Bertambah

Karenanya ia menyambut baik fasilitas trashrack pada pintu air itu. Apalagi kesadaran warga membuang sampah pada tempatnya masih rendah.

Lurah Sangkrah, Eka Budi Mulyana, mengatakan Pintu Air Demangan Solo yang lama tidak akan dibongkar karena merupakan bangunan cagar budaya. Pembangunan tahap kedua juga tidak menganggu lingkungan Sangkrah.

Tambah 131 Kasus Covid-19 Pada Sabtu-Minggu, Pemkot Solo Perketat Lagi Aturan Hajatan

Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai III Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Agus Eddy Widiyarto, menjelaskan pembangunan pintu air baru dilengkapi trashrack untuk mengangkat sampah yang tertahan secara mekanis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya