Solopos.com, SOLO – Pindang, makanan khas Nusantara ini memiliki beragam versi yang diolah dari ikan hingga kambing. Meski demikian, semua jenis olahan pindang nyaris menyajikan bentuk makanan yang sama, yakni olahan daging dengan kuah bening berasa asam, segar, pedas, gurih, dan manis, yang bercampur menjadi satu. Tetapi jika merujuk pada makna harfiahnya, pindang adalah olahan ikan yang digarami kemudian direbus sampai matang.
Pindang biasanya dipakai untuk menyebut olahan ikan yang digarami kemudian dikukus hingga matang agar tahan lama. Proses pengukusan dilakukan menggunakan suhu tinggi 100°C dan membutuhkan waktu dua hingga jam bertujuan untuk membunuh dan memusnahkan mikroorganisme yang dapat mempengaruhi mutu dan daya simpan garam merupakan faktor penting dalam pembuatan ikan pindang.