SOLOPOS.COM - BOYONGAN -- Para relawan merapi, perangkat desa dan Muspika Cangkringan berfoto bersama sebelum mengarak Samsul Bakri, camat setempat yang pindah tugas menjadi Camat Kalasan, Selasa (10/1/2012). (JIBI/Harian Jogja/Akhirul Anwar)

BOYONGAN -- Para relawan merapi, perangkat desa dan Muspika Cangkringan berfoto bersama sebelum mengarak Samsul Bakri, camat setempat yang pindah tugas menjadi Camat Kalasan, Selasa (10/1/2012). (JIBI/Harian Jogja/Akhirul Anwar)

SLEMAN — Mungkin inilah wujud kecintaan warga pada pemimpin mereka. Ratusan warga Kecamatan Cangkringan, Sleman, yang terdiri atas para relawan pemantau Merapi dan perangkat desa mengantarkan Samsul Bakri, camat setempat yang kini menjabat sebagai Camat Kalasan.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Mantan Camat Cangkringan ini diarak menggunakan mobil patroli Polsek Cangkringan diikuti puluhan sepeda motor warga Cangkringan dari Balai Desa Argomulyo sampai di Pendopo Kecamatan Kalasan. Mereka terdiri relawan pemantau aliran lahar Merapi, SKSB, AMC, KSM dan Sambung Roso.

Ekspedisi Mudik 2024

Tidak ketinggalan para Kepala Desa di lima Desa yakni Argomulyo, Wukirsari, Umbulharjo, Kepuharjo dan Glagaharjo dan Muspika mengendarai sepeda motor di belakangnya. Boyongan seperti ini belum pernah dilakukan pada pergeseran jabatan camat sebelumnya, dan baru kali ini dilakukan.

“Biasanya Camat Cangkringan mau pindah ya cul pindah saja, baru kali ini ada boyongan seperti ini. Semua inisiatif dari warga, relawan dan perangkat desa karena kasih sayang dan kedekatan bersama masyarakat,” kata Kepala Desa Argomulyo Cangkringan, Sutrisno di sela-sela boyongan, Selasa (10/1/2012).

Kedekatan layaknya sahabat antara Camat, perangkat desa, muspika, relawan dan masyarakat muncul karena erupsi Merapi 2010 lalu. Pemerintah tingkat bawah ini merasa punya visi dan misi bersama-sama ketika semua warganya mengungsi akibat bencana Merapi dan sampai sekarang mulai bangkit kembali.

Samsul Bakri pun tersanjung dengan perhatian warga masyarakatnya yang meluangkan waktu mengantarkan ke tempat tugas baru layaknya penganten perempuan diantarkan kepada keluarga laki-laki. “Ini sebagai bentuk pengakuan selama saya mengabdi di Cangkringan bisa diterima masyarakat,” katanya.

Dari sekian tokoh masyarakat desa sampai tingkat kecamatan selalu bersama-sama ketika terjadi erupsi Merapi sampai penanganan. Semua bersatu, bersama hingga terasa sulit dipisahkan. Bahkan studi banding ke lereng Gunung Sindoro terkait penanggulangan bencana pun dilakukan bersama-sama. Bentuk kebersamaan terjalin dengan baik. “Mohon doanya dengan kepindahan saya di Kalasan, komunikasi dan kerjasama bisa terjalin terus,” ucapnya.

Samsul menyalami satu persatu masyarakat yang berkumpul di balai Desa Argomulyo. Mulai dari perangkat desa, relawan pemantau kali yang selalu bekerja meskipun hujan deras, bahkan warga masyarakat yang kebetulan datang ke tempat itupun ikut melepas kepindahan Samsul. Camat Cangkringan Baru Bambang Nur Wiyono dan Sekcam Cangkringan Ahmad Sarbini ikut melepas rombongan boyongan tersebut.

JIBI/Harian Jogja/Akhirul Anwar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya