SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, Solo – Punya rumah baru tentu menjadi impian bagi keluarga muda. Namun, wanita yang sedang hamil disarankan tidak pindah rumah. Sebab, memaksakan diri pindah ke rumah baru memicu bayi lahir prematur. Kok bisa?

Dikutip dari Live Science, Selasa (3/9/2019), hasil penelitian yang dilakukan di University of Washington School of Public Health, Amerika Serikat berjudul Residence Change during The First Trimester of Pregnancy and Adverse Birth Outcomes menjelaskan, pindah rumah bagi wanita hamil meningkatkan risiko kelahiran prematur. Alasannya, pindah rumah menambah beban pikiran pada ibu hamil.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu anggota tim penelitian itu, Julia Bond, stres dan beban pikiran yang terlalu berat pada ibu hamil saat mengurus rumah baru memengaruhi kondisi janin di dalam kandungan. “Adanya beban pikiran pada ibu hamil ketika pindah rumah meningkatkan risiko bayi lahir prematur,” ucapnya.

Julia Bond menyarankan ibu hamil mendiskusikan potensi stres selama mengandung, khususnya ketika ingin pindah rumah, dengan dokter kandungan. Pasalnya, masal tekanan fisik atau emosional dan kurangnya dukungan dari keluarga sangat berpengaruh terhadap kondisi janin dalam kandungan.

Seperti diketahui, prematur adalah kelahiran janin yang terjadi sebelum pekan ke-37. Sederhananya, bayi lahir lebih awal dari perkiraan. Bayi yang lahir prematur berisiko mengalami gangguan kesehatan. Sebab, kondisi organ tubuhnya belum sempurna, sehingga butuk perawatan intensif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya