SOLOPOS.COM - Benjamin Holst, pengemis asal Jerman, saat mengemis di Legian, Kuta, Bali, September 2016. (Istimewa/Youtube Net TV)

Pengemis Jerman Benjamin Holst diduga pindah ke Surabaya dan meninggalkan Bali. Akun Facebooknya dihujat netizen.

Solopos.com, DENPASAR — Nama Benjamin Holst, bule asal Jerman, kian jadi gunjingan. Setelah sekitar dua pekan mengemis di Legian, Kuta, Bali, pria yang mengidap kaki gajah tersebut kini diduga telah pindah ke Surabaya melalui Banyuwangi, Jawa Timur.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Hal ini tampak dari status Facebook Benjamin yang memasang notifikasi sedang berada di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu (10/9/2016) lalu. Sambil memasang foto lepas pantai yang diambil dari sebuah kapal, Benjamin menuliskan status “Good bye Bali”.

Kontan, status Facebook Benjamin langsung menuai sejumlah kecaman dari para netizen. Para pemilik akun Facebook yang sudah mengenali aktivitas mengemisnya di Bali langsung berkomentar. “Why u move from bali do u think surabaya will be better?” tulis Miao Yi Francois Seurin di kolom komentar, Sabtu.

Ekspedisi Mudik 2024

Ada pula yang langsung mencecar status tersebut dengan kalimat pedas. “Quickly went from Indonesia [dengan cepat pergi dari Indonesia]..” tulis Raka Popiest. “You’re just a poor miserable people were scavenging money to Indonesia for prostitution [kamu cuma orang miskin menyedihkan yang mengemis uang di Indonesia buat prostitusi]….hahahahahahahahahaha,” tulis Ridho Bintang.

Akun lain mengusulkan agar Kantor Imigrasi segera mendeportasinya ke luar Indonesia. “Cara satu satunya departement luar negri harus mendeportasi dia,” tulis Jamal Hasan Thalib. Hal itu dibenarkan netizen lainnya. “Iya jadi sampah Indonesia aja dia ini,” tulis Dita Dwi Wardanti.

Status ini melengkapi foto-foto yang pernah diunggahnya sebelumnya. Pada hari yang sama, Benjamin mengunggah gambar visa turisnya yang diterbitkan Imigrasi Filipina. “I Miss Philippines,” tulisnya.

Pada 1-2 September lalu, Benjamin melalui akun Facebook yang sama mengunggah foto-fotonya bersama beberapa perempuan. Bahkan dalam foto yang diunggah pada 2 September dini hari dan diberi keterangan di Kuta, Benjamin bersama dengan dua perempuan berwajah lokal. Bahkan, salah satu foto menunjukkan dia mencium bibir salah satu perempuan itu. “Good time,” tulisnya. Namun, dia tak merespons sama sekali komentar-komentar pedas di akunnya.

Benjamin mulai menarik perhatian di Bali saat mulai mengemis di kawasan wisata itu. Sambil memegang mangkok bekas mi instan, ia berharap belas kasih para dermawan yang melintas di hadapannya. Benjamin mengaku, ia rela menjadi pengemis untuk mendapatkan uang agar dapat pulang ke negaranya.

“Saya tidak memiliki uang sepeserpun untuk pulang ke negara saya. Jadi saya seperti ini, butuh uang banyak untuk ke Jerman,” kata pria yang akrab disapa Ben tersebut saat ditemui Okezone di lokasi, Jumat (9/9/2016).

Dia menambahkan, pihak konsulat Jerman tidak membantunya untuk dapat pulang. Untuk itu, Ben berharap bantuan masyarakat di Bali yang bisa memberinya sedikit rupiah untuk dikumpulkan agar bisa pulang ke Jerman. “Mereka tidak mau membantu, mereka tidak memberi saya 1.000 euro untuk pulang,” ujar dia.

Benjamin mengaku menjadi pengemis sejak mengidap penyakit kaki gajah. Sudah delapan tahun pria bertubuh tambun tersebut mengidap penyakit pembengkakan kaki akibat nyamuk chikungunya itu. Dia menambahkan, penyakit kaki gajah tersebut didapatnya saat berkunjung ke New Delhi, India. Benjamin sempat berobat di sana namun penyakitnya urung sembuh.

Sejak itu, Benjamin mengaku tidak mampu lagi bekerja dan menjadi gelandangan di beberapa negara sejak 2009 hingga sekarang. “Bagaimana saya mau bekerja dengan kondisi seperti ini,” tambahnya.

Dia beralasan tidak ada satu perusahaan yang mau menerima kondisinya itu. “Saya mau pulang tanggal 29 ke Jerman. Saya berharap saya bisa pulang dan menemui keluarga saya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya