SOLOPOS.COM - Director of Operations of Archipelago International Winston Hanes (depan tengah) bersama para general manager di bawah naungan Archipelago International berfoto bersama seusai jumpa pers tentang Future Leader, Sabtu (9/9/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Archipelago International sebagai perusahaan manajemen hotel yang berkembang di Indonesia mengadakan kegiatan Future Leader di Hotel Neo+ Awana

Harianjogja.com, JOGJA-Archipelago International sebagai perusahaan manajemen hotel yang berkembang di Indonesia mengadakan kegiatan Future Leader di Hotel Neo+ Awana, Sabtu (9/9/2017).

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Kegiatan ini bertujuan membekali para pemimpin departemen agar lebih berkualitas dan memberi pengetahuan perjalanan karir di perhotelan hingga meraih jabatan tertinggi sebagai general manager.

Ekspedisi Mudik 2024

Future leader diikuti 100 peserta yang merupakan pimpinan departemen dari hotel-hotel Archipelago International di Jogja, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain Jogja, acara serupa juga dilaksanakan di Balikpapan, Jakarta, Banjarmasin, dan Manado.

Director of Operations of Archipelago International Winston Hanes mengatakan, peserta berasal dari kalangan pimpinan setiap departemen mulai dari pimpinan departemen food and baverage (FnB), front office, sampai house keeping. Mereka dibekali pengetahuan agar siap jika suatu saat dipilih menjadi general manager.

Winston menyampaikan, bahwa untuk menjadi general manager diperlukan tiga hal. “Harus punya pengalaman, skill, dan pengetahuan,” katanya dalam jumpa pers, Sabtu (9/9/2017).

Seorang calon pemimpin hotel menurutnya harus mampu berkomunikasi dengan baik. Tidak hanya kepada customer tetapi kepada staf dan orang-orang yang berada pada posisi di bawahnya. “Yang penting juga adalah jujur,” imbuhnya.

Sebelum dipilih menjadi general manager, Archipelago memiliki program khusus yang mana seorang calon pemimpin harus bisa menguasai segala bidang yang ada di hotel. Setelah itu, penilaian akan dilakukan untuk menentukan layak dan tidaknya seorang kepala departemen menjadi general manager.

Konsekuensi yang harus ditanggung general manager adalah harus siap dipindahtugaskan di manapun. “Tapi terkait rotasi harus diskusi dengan owner juga,” tegas Winston.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya