SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan kepala desa (pilkades). (JIBI/Harian Jogja/dok)

Harianjogja.com, BANTUL— Warga di 20 desa di Bantul yang akan mengikuti Pemilihan Lurah Desa (Pilurdes) diminta berhati-hati terhadap politik uang. Pilurdes ini akan digelar serentak pada 15 Desember mendatang.

Ketua Komisi A DPRD yang membidangi masalah desa, Agus Effendi mengatakan, politik uang (money politics) merupakan masalah yang paling sering terjadi saat Pilurdes. Ia berkaca pada Pilurdes yang dilaksanakan serentak di lima desa di Bantul April lalu. Saat itu, politik uang yang dilakukan oleh sejumlah petarung marak terjadi. Bahkan di Desa Timbulharjo, Sewon, warga menangkap tangan aksi suap yang dilakukan salah satu petarung melalui tim suksesnya.”Politik uang paling sering terjadi dibanding masalah lainnya, itu yang harus diwaspadai,” ujarnya Rabu (16/10/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Politik uang, menurut dia, salah satu bentuk kecurangan politik selain tindakan lainnya seperti kampanye hitam terhadap salah satu calon kepala desa yang bertatung.Menurut Agus, politik uang kadang tak hanya terjadi karena inisiatif calon kepala desa namun juga datang dari masyarakat. Misalnya warga meminta uang atau barang ke calon yang bertarung mumpung yang bersangkutan tengah membutuhkan banyak suara dari masyarakat.

“Masyarakat kita juga pragmatis, walaupun enggak dikasih tapi meminta bantuan. Ke depan masyarakat yang harus cerdas,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya