SOLOPOS.COM - ilustrasi produksi alat kampanye (Solopos/dok)

Harianjogja.com, BANTUL– Kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) di Kabupaten Bantul beberapa waktu terakhir diwarnai perusakan ratusan atribut kampanye. Kedua kubu pemenangan pasangan Capres-Cawapres saling klaim atributnya dirusak.

Tim pemenangan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2 Jokowi-JK wilayah Bantul, Aryunadi menyebut, hingga saat ini sudah ratusan spanduk dukungan terhadap Jokowi-JK yang dirusak orang tak dikenal. Kerusakan paling banyak menurutnya terjadi di Kecamatan Imogiri Bantul. Lainnya merata di seluruh kecamatan. Spanduk dan baliho dukungan terhadap Capres-Cawapres nomor urut 2 itu tidak hanya rusak namun juga hilang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Yang jelas ratusan atribut kami yang rusak dan hilang. Dan itu biasanya terjadi setelah ada kampanye terbuka,” klaim Aryunadi Minggu (29/6/2014).

Kendati tidak menunjuk nama jelas pelaku perusakan serta dari mana ia berasal, Aryunadi yakin perusakan dan penghilangan atribut kampanye tersebut dilakukan oleh pihak lawan atau kubu pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Hatta. Kendati demikian, Aryunadi meminta simpatisan atau pendukung Jokowi-JK menahan diri tidak melakukan aksi belas dendam.

Sementara itu tim pemenangan pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Hatta wilayah Bantul, Purwanto juga mengklaim ratusan atribut kampanye milik mereka dirusak pendukung Capres-Cawapres Jokowi-JK. Purwanto menyebut, total atribut kampanye berupa baliho dan spanduk dukungan kepada pasangan Prabowo-Hatta di Bantul mencapai 3.000-an buah. Namun jumlahnya kini tinggal 2.000 lebih.

“Selain dilakukan pihak lawan, perusakan kemungkinan juga dilakukan pihak yang tidak senang Pilpres berjalan aman. Misalnya dengan memprovokasi warga agar iktu-ikutan merusak,” imbuhnya.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Bantul Supardi mengatakan, lembaganya kini tengah mendata total perusakan atribut kampanye sepanjang Pilpres. Selama ini kata dia, Panwaslu kesulitan menemukan pelaku perusakan atribut.

“Karena kejadian seperti itu biasanya dilakukan dengan cepat dan bisa juga malam hari. Jadi tidak tahu yang melakukan itu siapa, kami sulit mendapatkan bukti,” jelas Supardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya