SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemungutan suara pemilu bagi penyandang cacat atau disabilitas. (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pelaksanaan pemilu di Kulonprogo belum ramah terhadap penyandang disabilitas. Petugas Pemilihan Kecamatan (PPK) disinyalir kurang peka terhadap isu tersebut.

Divisi Sosialisasi dan Humas Komisi Pemilihan Umum Kulonprogo, Tri Multasih, menuturkan berdasarkan pantauan di lapangan saat penyelenggaraan pemilihan legislatif (pileg) lalu, tempat pemungutan suara (TPS) di Kulonprogo belum sepenuhnya dapat diakses penyandang disabilitas. Dicontohkannya, bagi penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda akan kesulitan saat melakukan pencoblosan karena meja bilik suara terlalu tinggi.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

“Hal-hal semacam itu tidak terpikirkan oleh PPK karena mungkin kepekaan mereka kurang terasah karena tidak pernah menghadapi penyandang disabilitas,” jelasnya seusai sosialisasi pilpres bagi penyandang disabilitas di SLB Bhakti Wiyata, Selasa (24/6/2014).

Oleh karena itu, kata Tri, KPU Kulonprogo memanfaatkan sosialisasi pilpres kepada penyandang disabilitas untuk menerapkan pemilu yang lebih ramah. Pada kesempatan itu, penyandang disabilitas dapat secara langsung menyampaikan maksud sekaligus mendapatkan informasi yang tepat.

Adapun materi sosialisasi yang diberikan seperti memahami template surat suara huruf Braille, melakukan simulasi pencoblosan surat suara di bilik, serta mencelupkan jari ke dalam tinta sesuai mencoblos. Adapun jumlah penyandang tuna netra di Kulonprogo sebanyak 87 orang yang tersebar di berbagai kecamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya