SOLOPOS.COM - Pemilik usaha produksi kaus, Tari, menunjukkan koleksi kaus Jokowi yang dipajang di toko Radja Kaos, Jl. Dr. Rajiman, Laweyan, Solo, Selasa (20/5/2014). Tari mengaku sedang membuat kaus Jokowi dengan pesanan mencapai 1,5 juta potong. (JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala)

Harianjogja.com, JOGJA-Menjelang pilpres, aksesori kedua capres baik Jokowi dan Prabowo Subianto mulai bermunculan. Selain kaus, aksesori yang dijual berupa topi berbordil capres tertentu juga mulai dipasarkan. Tak terkecuali di kawasan legendaris Malioboro dan Pasar Beringharjo. Dari kedua pasangan, kaus dan pernak-pernik bergambar Jokowi lebih laku.

Pembeli aneka aksesoris itu tidak hanya masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan dari kota lain. Safitri, 45, wisatawan asal Jakarta saat mengunjungi Malioboro sengaja membeli kaus bergambar Jokowi untuk oleh-oleh. Menurut dia, harga jual di Jogja lebih murah daripada di Jakarta.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

“Buat oleh-oleh mas. Soalnya, kalau beli di Jakarta harganya mahal bisa Rp50.000 satu biji. Kalau di sini murah Rp30.000 saja,” kata Safitri menjawab pertanyaan Harianjogja.com.

Ibu dua anak ini mengaku kagum dengan Jokowi. Sebagai bentuk kekagumannya, ia pun ingin memberikan oleh-oleh kaus Jokowi itu ke sanak keluarganya.

Dari penelusuran Harianjogja.com, di dua kawasan ini hampir semua penjual memajang kaus bergambar Jokowi. Sejumlah pedagang beralasan, gambar Jokowi paling laku dan banyak dicari masyarakat dibandingkan Prabowo.

“Sejak Pileg dulu, baru dua orang yang nanya kaus Prabowo. Yang laris justru Jokowi,” kata penjual kaus, Saiful di depan Toko Batik Silfy.

Dia mengakui, penjualan kaus Jowoki mampu mendongkrak penjualannya. Selama dua minggu Juni ini, sudah 25 biji kaus yang dia jual. Selama dua minggu itu juga dia mendapat Rp750.000 hanya untuk menjual kaus Jokowi.

Pedagang kaus di Pasar Beringharjo, Aji Wibowo juga mengaku mendapat berkah menjual kaus Jokowi. Pasalnya, dalam satu bulan dia bisa menjual setidaknya 100 biji kaus. Dengan harga Rp30.000 per biji, pemasukan yang diterima Rp3 juta. Itu hanya dari penjualan kaus Jokowi.

Jika penjual kaus mengaku kebanjiran rezeki, nasib berbeda dialami pengusaha sablon. Jika saat pileg lalu mereka kebanjiran rezeki, hingga kini belum ada satupun order dari partai maupun tim sukses masing-masing capres untuk
memesan kaus.

“Sampai sekarang belum ada yang order. Kalaupun ada hanya menanyakan harga. Untuk pilpres, biasanya sedikit yang bagi-bagi kaus. Yang banyak justru spanduk,” kata Anton pengelola Harmony Sablon di Jalan Ibu Ruswo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya