SOLOPOS.COM - Dua siswa SD Valley View Elementary School di York, Pennsylvania, AS, mengenakan topeng calon presiden Barack Obama (kiri) dan Mitt Romney dalam pawai pelajar setempat untuk mengajak warga menggunakan hak pilih mereka dalam Pemilu AS, Selasa (6/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Dua siswa SD Valley View Elementary School di York, Pennsylvania, AS, mengenakan topeng calon presiden Barack Obama (kiri) dan Mitt Romney dalam pawai pelajar setempat untuk mengajak warga menggunakan hak pilih mereka dalam Pemilu AS, Selasa (6/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)


WASHINGTON – Aneka keluhan dan fenomena antrian panjang pemilih di tempat-tempat pemungutan suara mewarnai pelaksanaan Pemilu presiden AS, Selasa (6/11/2012) waktu setempat. Pagi ini waktu Indonesia, pemungutan suara akan ditutup, di mana Pemilu kali ini merupakan salah satu yang terketat dalam sejarah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah kelompok pemantau Pemilu menyatakan ada kebingungan soal persyaratan bahwa pemilih harus menunjukkan tanda pengenal di Negara Bagian Pennsylvania. “Banyak petugas tempat pemunugtan suara yang kurang persiapan atau dipersiapkan secara salah. Mereka terlihat bingung dan meminta semua pemilih menunjukkan tanda pengenal dan yang tak bisa menunjukkannya disuruh pulang,” ujar Barbara Arnwine, direktur eksekutif Lawyers’ Committee for Civil Rights. “Negara Bagian Pennsylvania harus malu,” tukasnya.

Masalah lain yang muncul adalah panjangnya antrian untuk memilih di banyak negara bagian, yang dikhawatirkan membuat orang yang bosan menunggu lantas batal memilih. Antrian panjang ini dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah di Florida, Virginia dan Ohio, kesemuanya negara bagian yang disebut sebagai swing states atau wilayah yang selama ini tidak punya kecenderungan dukungan pada partai tertentu sehingga suara di wilayah inj jadi rebutan para kandidat.

Antrian panjang pemilih terlihat di tempat pemungutan suara di perpustakaan umum Kota Boston, Massachusetts. (dailymail.co.uk)

Para aktivis hak sipil menyebut antrian panjang ini bisa mempermalukan AS. “Kalau Anda lihat antrian di Ohio, antriannya bisa lebih panjang dibandingkan Pemilu di Baghdad atau Kabul,” tukas Wade Henderson, President Leadership Conference on Civil and Human Rights. Di wilayah Miami, Florida, waktu tunggu para pemilih berkisar antara 15 menit hingga tiga jam. Gugatan sudah muncul hari Minggu lalu terkait panjangnya antrian pada saat early voting, atau hari pemungutan suara yang di luar jadwal. Saat itu pemilih harus menunggu sampai hampir setengah hari.

Para mahasiswa yang memilih di luar kampung halaman mereka juga mendapat masalah di Florida. Banyak mahasiswa yang harus memilih di tempat pemungutan suara tambahan, karena kartu registrasi pemilih mereka mencantumkan alamat kampung halaman mereka. Di tempat pemungutan suara tambahan atau provisional ballot ini suara yang masuk baru akan dihitung terpaut beberapa hari setelah hasil Pemilu di TPS resmi dihitung dan setelah pemilih yang masuk di sini diverifikasi ulang keabsahannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya