PILPRES AS : Hillary Clinton Unggul di Polling, Kesempatan Terakhir Donald Trump

Hari terakhir jelang Pilpres AS masih diwarnai keunggulan Hillary Clinton dalam polling. Ini juga kesempatan terakhir Donald Trump mengejar.

Solopos.com, WASHINGTON DC — Survei nasional jelang Pemili Presiden (Pilpres) AS terus menunjukkan mantan Menlu Amerika Hillary Clinton unggul tipis dari pesaingnya, Donald Trump. Dua hari jelang coblosan, calon dari Partai Republik Donald Trump dan dari Partai Demokrat Hillary Clinton, Minggu (6/11/2016) waktu setempat, menuju sejumlah negara bagian penting tempat mereka bersaing ketat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ini merupakan upaya terakhir mereka kedua calon itu untuk meraih dukungan para pemilih yang belum menentukan pilihan untuk memenangkan pemilu. Dikutip Solopos.com dari VOA, survei nasional terus menunjukkan Clinton unggul tipis dari Trump. Pengusaha real estate yang blak-blakan dan baru pertama kali mencalonkan diri menjadi Presiden AS.

Sebagian analis polling memperkirakan Clinton menang kali ini, tapi Trump masih mungkin menang. Syaratnya, dia bisa memaksimalkan kampanye pada detik-detik terakhir dan meraih dukungan di negara-negara bagian yang masih diperebutkan. Peluang juga terbuka jika dia bisa merebut pengaruh Clinton di negara bagian yang sebelumnya condong ke Partai Demokrat.

Sejumlah jajak pendapat nasional baru-baru ini menunjukkan Clinton unggul 2-3 poin dari Trump. Sementara itu, jajak pendapat terbaru Washington Post dan televisi ABC News menunjukkan Clinton unggul 48-43 %.

Meski demikian, Pilpres AS tidak ditentukan oleh suara terbanyak nasional, melainkan lembaga perwakilan yang memilih presiden atau electoral college dengan hasil pemilihan di masing-masing 50 negara bagian dan Washington DC. Negara-negara bagian terbesar mempunyai pemilih paling banyak dalam electoral college. Clinton dan Trump memerlukan sekurangnya 270 suara elektoral dari 538 pemilih elektoral untuk memenangkan pemilu.