SOLOPOS.COM - Sejumlah pemilih mengisi formulir untuk pemungutan suara pada Selasa (6/11/2012), di Gedung Administrasi Ocean Country, sementara pembersihan kerusakan akibat Badai Sandy terus berlanjut di Toms River, New Jersey, Minggu (4/11/2012) waktu setempat. (Reuters)

Sejumlah pemilih mengisi formulir untuk pemungutan suara pada Selasa (6/11/2012), di Gedung Administrasi Ocean Country, sementara pembersihan kerusakan akibat Badai Sandy terus berlanjut di Toms River, New Jersey, Minggu (4/11/2012) waktu setempat. (Reuters)

NEW YORK — Pemungutan suara pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) pada Selasa (6/11/2012) waktu setempat di kawasan bencana Badai Sandy, terancam minim pemilih.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Di New Jersey dan New York, negara bagian yang mengalami kerusakan parah, para pejabat ekstra keras memperbaiki fasilitas pemilu yang mengalami kerusakan.

Pihak penyelenggara, Minggu (4/11/2012), yakin telah melakukan persiapan maksimal untuk memastikan pelaksanaan pemungutan suara bisa berlangsung tanpa gangguan di sebagian besar wilayah yang dilanda badai.

Di sejumlah daerah yang mengalami kerusakan parah akibat terjangan super Badai Sandy pekan lalu, pihak berwenang mengerahkan generator-generator listrik cadangan dan mesin-mesing penghitungan suara baru di tempat-tempat pemungutan suara (TPS).

Namun tak jelas, apakah persiapan yang dilakukan ini akan cukup menarik antusiasme pemilih yang masih tertekan akibat rumah-rumah mereka mengalami kerusakan atau kehilangan daya listrik akibat badai.

Beberapa pemilih dipastikan akan memberikan suara di tempat yang berbeda dari TPS yang seharusnya tempat mereka terdaftar semula.

Di Long Beach, New York, yang terendam air saat badai datang, jumlah TPS yang disediakan dipangkas hingga tinggal empat lokasi, dari jumlah seharusnya yang sebanyak 11 lokasi.

Para warga kota kecil Sea Bright di pantai New Jersey yang hancur akibat badai, dialihkan ke kota lain untuk memberikan suara mereka.

Namun dengan begitu banyak tantangan itu, para pejabat di kedua negara bagian ini menyatakan mampu mengatasi berbagai masalah itu.

Seperti dilansir yahoonews, Senin (5/11/2012), ratusan generator darurat telah dikirim ke TPS-TPS untuk menjamin pasokan daya listrik. Kesediaan daya listrik menjadi kebutuhan utama da;lam proses pemungutan suara.

Dari 1.256 lokasi TPS di New York City, hanya 59 TPS yang perlu dipindahkan atau ditutup, kata Valerie Vazquez, juru bicara Dewan Pemilihan Kota. Sebagian besar TPS yang dipindah atau ditutup itu berada di wilayah pesisir Brooklyn dan Queens atau lingkungan lain yang kini bangunannya telah berubah fungsi menjadi tempat penampungan.

Namun beberapa pejabat New York City masih tetap khawatir. Walikota Michael Bloomberg mencatat, perubahan TPS-TPS itu akan memengaruhi setidaknya 143.000 pemilih warga New York.

“Selama hari berikutnya, penting bagi Dewan Pemilihan untuk mengomunikasikan informasi baru kepada para pekerja jajak pendapat mereka,” katanya.

Beberapa warga dari wilayah yang parah terkena bencana, harus menjalani kerumitan bahkan sekadar untuk melakukan perjalanan menuju TPS yang  berjarak beberapa kilometer. Hal ini dikhawatirkan menjadi kendala terbesar bagi para poemiluih untuk memberikan suaranya.

William Agosto, yang kehilangan segalanya saat apartemennya yang berada di Far Rockaway, Queens, terendam banjir, mengaku tetap berharap memilih meskipun tak menjamin dirinya akan mempunyai energio atau waktu untuk melakukannya. “Saya akan mencoba,” katanya sambil memegang kantong besar berisi sampah dari sisa-sia tempat tinggalnya.

“Saya memiliki begitu banyak hal untuk dipikirkan. Apa yang saya alami, ini terlalu banyak,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya