SOLOPOS.COM - Donald Trump (Reuters)

Jelang Pilpres AS, dua wanita mengaku pernah digerayangi dan dicium Donald Trump.

Solopos.com, NEW YORK — Donald Trump kembali digoyang tudingan telah melecehkan perempuan. Setelah membantah melakukan perbuatan itu dalam debat capres AS, Minggu (9/10/2016) lalu, kini dua perempuan mengaku pernah digerayangi Trump di bagian sensitifnya puluhan tahun silam.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Hal itu terungkap dari berita yang diturunkan New York Times, Rabu (13/10/2016) waktu setempat. Surat kabar terkemuka di AS itu menurunkan pengakuan dua perempuan yang menyatakan bahwa Trump berbohong jika mengatakan tak pernah melakukan pelecehan. Dalam debat capres kedua Senin lalu, Donald Trump dengan tegas mengaku hanya membual soal mencium perempuan tanpa izin dan menyentuh area genital mereka, namun tak pernah benar-benar melakukannya.

Perempuan pertama yang menyangkal ucapan Trump itu adalah Jessica Leeds, 74. “Saya pengin meninju layar TV [saat menayangkan Trump],” kata Jessica dalam wawancara di apartemennya yang dikutip dalam berita itu.

Kejadian itu, kata Jessica, memang sudah lebih dari 30 tahun lalu saat masih bekerja di sebuah perusahaan kertas. Waktu itu, Jessica duduk di samping Trump dalam penerbangan kelas 1 menuju New York. Sebelumnya, keduanya tak pernah bertemu.

Setelah 45 menit pesawat lepas landas, dia berteriak saat Trum mengangkat keteknya dan mulai menyentuhnya. Bahkan, kata Jessica di berita itu, Trump memegangi payudaranya dan mencoba menaruh tangan di atas roknya. Jessica pun menjuluki Trump seperti gurita. “Tangannya di mana-mana.”

Gara-gara itu, Jessica lari ke bagian belakang pesawat tersebut untuk menghindari Trump. Setelah kejadian, dia sempat menceritakan kejadian itu kepada empat orang terdekatnya yang kemudian melapor ke New York Times.

Jessica tak sendiri. Perempuan lain yang kesal terhadap ucapan Trump Minggu malam adalah Rachel Crooks, 22. Rachel adalah seorang resepsionis di kantor Bayrock Group, sebuah perusahaan investasi real estate dan pengembang yang berlokasi di Trump Tower, Manhattan. Pada suatu pagi di 2005, dia bertemu Trump di luar lift gedung tersebut.

Sadar bahwa perusahaannya terkait dengan Trump, Rachel memperkenalkan dirinya ke raja properti itu dan berjabat tangan. Namun, Trump malah tidak melepaskannya, malah mulai mencium pipinya. “Lalu dia mencium saya langsung ke mulut saya,” ujarnya seperti diberitakan New York Times.

Rachel yakin hal itu bukan kebetulan, namun pelecehan. “Itu tidak pantas. Saya sangat kesal jika dia pikir ini tidak penting,” lanjutnya.

Saat itu, Rachel yang merasa terguncang kembali ke tempat kerjanya dan menelepon saudaranya, Brianne Webb, yang tinggal di Ohio. Menurut Brianne kepada New York Times, Rachel menceritakan bahwa dia dicium Trump melalui mulutnya. Brianne pun berpendapat perilaku Trump itu tidak normal.

Di luar kedua kasus ini, beredar kabar kasus serupa yang melibatkan Trump. Sebelumnya, mantan Miss Utah, Temple Taggarat, mengaku bahwa Trump mencium bibirnya lebih dari sekali saat perempuan itu mengikuti kontes kecantikan Amerika dan masih berusia 21 tahun.

Trump pun membantah pengakuan dari beberapa perempuan tersebut. Dalam wawancara Selasa lalu dengan koran tersebut, Trump berdalih tidak ada pengakuan tersebut yang benar-benar terjadi. Dia juga menuding The Times hanya membuat dugaan untuk menyerangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya