SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kedua dari kanan) dalam penutupan Kongres IV PAN di Badung, Bali, Senin (2/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

PAN merekomendasikan mengusung Zulkifli Hasan sebagai capres untuk Pilpres 2019.

Solopos.com, BANDUNG — Rapat Kerja Nasional Partai Amanat (PAN) Nasional ke-III merekomendasikan Ketua Umum PAN Zulkfili Hasan menjadi calon presiden (capres) dalam Pilpres 2019 mendatang.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Ketua Tim Penyusunan Rekomendasi PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan rekomendasi tersebut menjadi salah satu poin dari 9 rekomendasi yang dihasilkan para peserta Rakernas. Menurutnya seluruh pimpinan wilayah PAN baik provinsi maupun kabupaten/kota mengusulkan Ketua MPR tersebut sebagai calon presiden 2019.

“Dalam rapat pleno seluruh Dewan Pimpinan wilayah PAN sepakat bulat mengusulkan saudaraku Zulkifli Hasan untuk diusung sebagai bakal calon pimpinan nasional dalam pemilihan presiden 2019-2024. Meskipun demikian keputusan akhir diserahkan kepada ketua umum DPP PAN,” katanya di Bandung, Rabu (23/8/2017).

Saleh memastikan dorongan pada Zulkifli tak hanya karena yang bersangkutan menjabat Ketua Umum PAN. Menurutnya, hal ini karena Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 berbarengan dengan Pemilu Legislatif (Pilleg). “[pengurus] Wilayah kemarin menyampaikan agar ketum PAN (maju). Itu karena pemilihan legislatif dan pemilihan presiden berbarengan, jadi harus ada kandidat,” katanya.

Menurutnya usulan ini bulat disuarakan seluruh kader PAN dari semua daerah, tanpa terkecuali. Meski begitu, dia menyerahkan semua keputusan akhirnya kepada mantan Menteri Kehutanan era SBY tersebut. “Tapi bersamaan itu, keputusan [kembali] di ketua umum,” katanya.

Di tempat yang sama Zulkifli Hasan mengaku mengapresiasi dukungan pengurus daerah itu. Namun, rekomendasi tersebut tidak akan begitu saja diterima dirinya. Menurutnya, PAN harus bisa menunjukan pada rakyat bisa bekerja nyata. “Apa kata rakyat kalau hari ini kita ribut soal capres-cawapres. Saya terima kasih kepada kader-kader,” ujarnya.

Menurutnya, waktu yang tepat untuk mengukur pencalonan di Pilpres 2019 ada di Rakernas yang akan digelar 2018 mendatang. Saat ini dia menilai terlalu dini jika sudah digadang-gadang untuk maju dalam bursa karena kinerja kader belum terukur. “Nanti kita lihat tahun depan. Rakernas tahun depan lagi barulah tahu hasilnya,” tuturnya.

Karena itu pihaknya menargetkan dalam waktu setahun ke depan PAN harus menunjukan kinerja maksimal sampai tingkat akar rumput menghadapi agenda Pilkada Serentak 2018 di sejumlah daerah. Keberhasilan di 2018 diyakini Zulkilfi bisa menjadi modal PAN guna menatap Pilpres. “Jadi bicara capres cawapres tahun depan, karena kalau bicara capres tahun sekarang rakyat marah,” jelasnya.

Dia juga mengaku ingin terlebih dahulu mengukur seberapa besar keinginan masyarakat Indonesia terhadap dirinya menjadi capres. Jika kinerja satu tahun ini menunjukan penilaian positif dari masyarakat dan survei bisa mendeketi angka minimal 10% barulah dirinya bersikap.”Jadi harus dua digit dulu minimal 11% baru bisa,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya