SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi bertemu Prabowo di Bogor, Senin (31/10/2016). (Setkab.go.id)

Poltracking kembali melakukan survei menjelang Pilpres 2019.

Solopos.com, JAKARTA – Pilpres 2019 masih dua tahun lagi, namun sejumlah lembaga survei sudah menggelar survei. Salah satunya,  Lembaga survei Poltracking menggelar survei elektabilitas menjelang pemilihan presiden (Pilpres 2019).

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Hasi survei menjelang Pilpres 2019 yang dilakukan Poltracking menunjukkan elektabilitas Presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih tinggi.

Elektabilitas Jokowi berada di angka 48,6% berdasarkan hasil survei Poltracking apabila kembali mengikuti kontestasi Pilpres 2019.

Sebagaimana dikutip dari Okezone.com, Minggu (26/11/2017),  Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda? mengatakan, elektabilitas tertinggi nomor dua berdasarkan hasil survei Poltracking jelang Pilpres 2019 diisi oleh Prabowo Subianto di angka 25,1%. (Baca: Jenderal Gatot Bilang Apajadinya Jika Jokowi Tak jadi Presiden 2019)

Namun, hasil survei menjelang Pilpres 2019 ini masih dapat terus berubah mengingat perhelatan pesta demokrasi tertinggi di Indonesia ini masih dua tahun lagi.

“Elektabiltas Jokowi selalu berada di atas dua digit atau lebih dari 10 persen jika dilakukan disemua simulasi. Terjadi gap elektabilitas sebesar 25 persen antarkeduanya,” kata Hanta Yuda saat merilis hasil survei yang bertajuk Evaluasi Pemerintah Jokowi-JK dan Meneropong Peta Elektoral 2019 di kawasan Thamrin, Jakarta, Minggu (26/11/2017).

?Hanta Yuda menambahkan, apabila simulasi Pilpres 2019 dilakukan dengan lima kandidat, maka eletabiltas Presiden Jokowi selaku calon petahana berada di angka 51,8% dan kembali disusul oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebesar 27%.

Sementara Agus Harimurti Yudhoyono berada di urutan nomor tiga dengan elektabilitas sebesar 3,6% dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 3,2% serta Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang memiliki elektabilitas 2,8%.

Hanta Yuda melanjutkan, apabila kontestasi Pilpres 2019 kembali terjadi head to head seperti Pilpres 2014 maka mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungguli Prabowo Subianto dengan perbandingan 53,2% dan 33%. “Perbandingan gap antar-kedua kandidat itu 20,2 persen,” jelasnya. (Baca Juga: Prabowo Ziarai Makam Raja Imogiri)

Ia menambahkan, sangat besar peluang untuk kembalinya head to head di Pilpres 2019. Pasalnya, hanya dua kandidat itu yang memiliki elektabilitas di angka dua digit.

“Jokowi juga hampir pasti dimajukan kembali jadi Capres. Sedangkan Gerindra akan sekuat tenaga membentuk poros pendukung Prabowo Subianto, karena Prabowo memberikan insentif elektoral yang tinggi terhadap Gerindra,” simpulnya.

Adapun survei elektabilitas menjelang Pilpres 2019 ini melibatkan 2.400 responden yang dilakukan pada tanggal 8 hingga 15 November 2017. Poltracking menggunakan metode stratifed multistage random sampling dengan margin of error 2 persen dan kepercayaan 95% dalam survei ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya