SOLOPOS.COM - Yusril Ihza Mahendra (kiri) dan Joko Widodo (kanan). (JIBI/Solopos/AntaraM Agung Rajasa)

Mantan Mensesneg yang juga pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) seusai melakukan pertemuan tertutup di kediaman mantan Mensesneg di Jakarta, Kamis (27/6/2013). Dikabarkan kala itu, kunjungan tersebut dilakukan Jokowi untuk berkonsultasi terkait berbagai masalah hukum yang kerap timbul dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta. (JIBI/Solopos/AntaraM Agung Rajasa)

Mantan Mensesneg yang juga pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) seusai melakukan pertemuan tertutup di kediaman mantan Mensesneg di Jakarta, Kamis (27/6/2013). Dikabarkan kala itu, kunjungan tersebut dilakukan Jokowi untuk berkonsultasi terkait berbagai masalah hukum yang kerap timbul dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta. (JIBI/Solopos/AntaraM Agung Rajasa)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra menyatakan pernah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) guna membicarakan soal kemungkinan berpasangan dalam menghadapi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

“Namun pembicaraan itu baru sekadar obrolan, karena Jokowi belum berbicara dengan internal PDI Perjuangan,” kata Yusril Ihza Mahendra di sela acara Silaturrahim Kebangsaan bersama Yusril Ihza Mahendra di Jakarta, Minggu (28/7/2013).

Hadir pada kesempatan tersebut antara lain mantan Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR) Burzah Sarnubi dan mantan Ketua Partai Bulan Bintang (PBB) Hamdan Zulfa yang saat ini menjadi Hakim Konstitusi. Menurut Yusril, soal kemungkinan dirinya akan berpasangan dengan Jokowi masih akan dibahas di internal partai masing-masing.

“Kami belum tahu bagaimana sikap PDI Perjuangan. Kami masih menunggu dari Bu Mega (Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri),” akunya. Dalam sejumlah kesempatan pernyataan serupa—bahwa pencalonan Jokowi dalam Pilpres 2014—tergantung Megawati juga berkali-kali dikemukakan Jokowi.

Ketika ditanya, siapa akan menempati posisi sebagai calon presiden jika Yusril berpasangan dengan Joko Widodo, pakar hukum tata negara ini enggan menjawabnya. “Soal posisi nomor satu dan nomor dua, hal itu juga masih dalam tahap pembicaraan,” katanya.

Sementara itu, pengusaha nasional Oesman Sapta Odang menyatakan Yusril Ihza Mahendra pantas tampil sebagai calon presiden pada Pilpres 2014 karena dinilai intelektual dan berpengalaman di pemerintahan. “Kalau Yusril maju sebagai calon presiden maka pasangannya harus orang Jawa,” pesan Oesman Sapta.

Saran itu didasarkan Oesman pada kenyataan tokoh nasional yang berlatar belakang etnis Melayu masih sulit berkompetisi untuk menjadi presiden. Kesulitan tersebut, karena lebih dari separuh penduduk Indonesia adalah orang Jawa, sedangkan orang Melayu hanya sekitar 6,5%.

Meskipun kondisinya demikian, Oesman Sapta tetap optimistis figur yang berlatar belakang Melayu memiliki peluang untuk menjadi presiden. “Masyarakat Indonesia saat ini sudah cerdas dan dewasa dalam menentukan pilihannya. Masyarakat tidak lagi memilih calon pemimin karena pertimbangan premordial,” katanya.

Mantan Ketua Umum PBR Burzah Sarnubi juga mengakui Yusril Ihza Mahendra sangat cocok jika berpasangan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada Pilpres 2014. “Yusril ahli tata negara yang mumpuni, sedangkan Jokowi memiliki pengalaman memimpin daerah,” kata Burzah.

Menurutnya, jika Yusril Ihza Mahendra berpasangan dengan Joko Widodo memimpin bangsa Indonesia ke depan, maka keduanya dapat membangun jalan yang lurus sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa. “Bangsa ini sudah keluar dari konstitusi, baik secara politik maupun ekonomi,” katanya.

Burzah mengharapkan agar pemimpin nasional mendatang mampu mengembalikan garis kebijakan politik dan ekonomi kembali kepada UUD 1945.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya