SOLOPOS.COM - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Solopos.com, JAKARTA — Pengamat politik dari UGM, Arie Sujito, mengatakan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengalami dilema terkait tidak disampaikannya dukungan kepada Prabowo-Hatta. Dukungan Demokrat memang tidak disampaikan oleh SBY, melainkan Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan.

“SBY dilema karena dia tidak mau dukung Prabowo-Hatta setelah menyatakan dirinya tidak berpihak ke dua pasangan capres dan cawapres. Namun, di sisi lain, ada desakan elit partai yang ingin akses jabatan untuk dukung Prabowo-Hatta,” ucap Arie ketika dihubungi Bisnis/JIBI, Senin (30/6/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain itu, menurut Arie, dengan adanya dukungan partai berlambang Mercy kepada Prabowo-Hatta, berarti kekalahan kedua Partai Demokrat dari Partai Gerindra. “Kita tahu, Demokrat menang di pemilu legislatif 2009, kemudian kalah di pemilu 2014 karena suara dukungan Demokrat banyak tersedot ke Partai Gerindra,” lanjutnya.

Mengenai keterkaitan tidak disampaikannya dukungan ke pasangan bernomor urut satu tersebut oleh SBY dengan peranan SBY dalam penandatanganan surat DKP, Arie mengatakan ada hubungan. “Itu juga menjadi dilema SBY karena ada beban sejarah. Oleh karena itu SBY tidak mau ambil bagian dalam dukungan ke Prabowo-Hatta. SBY juga ingin bangun citra tidak berpihak ke siapapun,” katanya.

Arie juga menyampaikan, langkah ideal yang seharusnya diambil oleh Partai Demokrat dalam Pilpres 2014 adalah tidak mendukung capres dan cawapres manapun. “Lebih baik Demokrat tidak dukung sana sini karena akan mempersulit konsolidasi. Harusnya kalau memang mau dukung ya di awal, ketika koalisi dibentuk,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, DPP Partai Demokrat mengumumkan dukungan kepada capres Prabowo dan cawapres Hatta melalui konferensi pers Senin sore.

Keputusan dukungan tersebut dituangkan dalam surat keputusan dan disampaikan oleh Syarief Hasan. Dalam surat dukungan pun, SBY tidak ikut menandatangani, hanya ada tanda tangan Syarief Hasan dan Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya