SOLOPOS.COM - Ilustrasi penggalangan dukungan bagi Jokowi sebagai calon presiden di Solo terbilang dominan dilakukan. Tak heran jika Kota Bengawan kini menjadi salah satu alternatif kota tempat deklarasi pencapresan Jokowi. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi, memuncaki hampir semua survei capres saat ini. Namun, hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) menyebut mayoritas warga DKI kurang setuju dengan pencapresan Jokowi di Pilpres 2014. Bagaimana ceritanya?

“Mayoritas publik DKI atau 71,2 persen mengaku kurang setuju jika Jokowi maju sebagai capres pada Pemilu 2014 dan hanya 27,5 persen saja yang menyatakan setuju Jokowi diusung sebagai capres 2014,” ulas peneliti senior LSN Gema Nusantara saat jumpa pers di Century Park Hotel, Jl. Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (9/2/2014), seperti dikutip Detik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mengapa hal itu bisa terjadi? Gema menjelaskan dari survei yang dilakukan LSN menunjukkan bahwa sebanyak 32,5 persen publik Jakarta menghendaki Jokowi membuktikan kinerjanya terlebih dahulu sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga masa jabatannya berakhir pada 2017.

“18,7 persen [publik DKI] mengaku tidak setuju Jokowi nyapres pada 2014 karena beliau masih dibutuhkan untuk membenahi Jakarta,” imbuhnya.

Sedangkan 12,4 persen responden menilai Jokowi belum memiliki pengalaman kepemimpinan dalam skala nasional. Sebanyak 10,8 persen menganggap masih ada tokoh nasional lain yang lebih layak menjadi Presiden periode 2014-2019.

Survei ini dilaksanakan pada 10-24 Januari 2014 di lima kota madya dan satu kabupaten di DKI. Populasi dari survei ini adalah mereka yang berusia minimal 17 tahun dan yang belum 17 tahun tapi sudah menikah.

Jumlah responden keseluruhan adalah 790 orang yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara berjenjang (multistage random sampling). Margin of error sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden dengan berpedoman kuesioner.

Sebagai gambaran, dalam survei terakhir yang digelar Alvara Research Center, elektabilitas Jokowi mencapai 42,5%. Alvara menggelar survei di kalangan kelas menengah dengan mengambil sampel dari 12 kota besar di Indonesia termasuk Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya