Solopos.com, JAKARTA — Prabowo Subianto megungguli Joko Widodo dalam survei yang dilakukan oleh Indonesia Research Centre (IRC). Dalam survei tersebut Prabowo mendapatkan 47,50% dan Jokowi hanya mendapat 43%, dan 9,5% responden belum memutuskan pilihan.
Manajer IRC Yunita Mandolang mengatakan adanya debat capres membantu pemilih untuk dapat menentukan pilihannya, dimana mayoritas merasa terbantu untuk memantapkan pilihan, sebagian kecil membuat pemilih mengalihkan pilihannya.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
“Debat capres lebih banyak berperan pada pemilih muda dengan usia 17-41 tahun, dan pemilih yang belum mantap dengan pilihannya,” kata dia saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Senin (30/6/2014).
Debat capres yang terakhir akan digelar 5 Juni nanti akan mempengaruhi pilihan pemilih, terutama bagi pemilih ytang belum memutuskan, sebanyak 10%. “Jumlah ini akan mempengaruhgi pilpres, mengingat selisih kedianya tipis,” ujarnya.
Selain debat capres, faktor yang mempengaruhi meningkatnya elektabilitas Prabowo adalah mesin partai yang sejauh ini berjalan lebih baik dibandingkan mesin partai Jokowi-JK.
Survei ini dilakukan pada 14-20 Juni 2014 di seluruh provinsi di Indonesia dengan populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih.
Penmarikan sampel dilakukan dengan teknik acak bertingkat (multistage random sampling). Responden dipilih dengan prinsip probability sampling.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka denga responden yang dilakukan oleh pewawancara yang sudah dilatih dengan bantuan kuisioner.
Jumlah sampel valid sebanyak 1.200, diperkirakan ambang kesalahan atau margin of error sebesar 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%.