SOLOPOS.COM - Pasangan Capres Cawapres Nomor urut 2 Joko Widodo (kedua kiri) bersalaman dengan Pasangan Cawapres Nomor urut 2 Hatta Rajasa (kiri), Pasangan Capres Nomor urut 1 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan pasangan Cawapres nomor 2 Jusuf Kalla seusai mengikuti debat final Capres Cawapres di Jakarta, Sabtu (5/7/2014) lalu. (Rahmatulah/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Satu lagi lembaga survei mempublikasikan elektabilitas terbaru kedua pasangan capres-cawapres menjelang Pilpres 2014. Dalam survei opini publik skala nasional Charta Politika, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) unggul atas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta).

Dalam survei ini, Jokowi-JK dipilih oleh 49,2% responden, sedangkan Prabowo-Hatta dipilih oleh 45,1% responden. Sementara sisanya 5,7% responden belum menentukan pilihan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Selisihnya 4,1%. Ini data kemarin, saya tidak tahu sejauh mana perubahan pada hari ini dan besok,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Elektabilitas Prabowo-Hatta tercatat unggul di wilayah Sumatera, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara elektabilitas Jokowi-JK unggul di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, dan seluruh wilayah Indonesia Timur.

Variabel terkuat Prabowo, kata Yunarto, adalah karena dia dianggap sebagai figur yang tegas dan berwibawa. Sementara variabel personal branding paling melekat pada Hatta Rajasa adalah dia sebagai menteri dan identik dengan rambut putih.

“Variabel Jokowi sederhana, blusukan, dan Gubernur DKI Jakarta. Untuk JK, orang melihat dia sebagai mantan wapres dan kader Golkar” ujarnya.

Survei ini dilakukan pada Kamis-Minggu (3-6/7/2014) di seluruh provinsi melalui wawancara tatap muka. Populasi survei adalah warga Indonesia yang mempunyai hak pilih. Jumlah sampel pada survei ini sebesar 1.200 responden dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%.

Sampel dipilih secara acak menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat dengan memperhatikan karakter urban/rural. Pemilihan sampel juga memperhitungkan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih setiap provinsi.

Unit sampel primer survei (PSU) adalah desa/kelurahan dengan jumlah sampel masing-masing 10 orang pada tiap PSU. PSU berjumlah 120 desa/kelurahan yang tersebar secara proporsional.

Quality control dilakuka terhadap hasil wawancara, yang dipilih secara random sebesar 20% dari total sampel dengan mendatangi kembali responden terpilih. Dalam quality control, tidak ditemukan adannya kesalahan berarti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya