SOLOPOS.COM - Surat Prabowo (JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, SRAGEN – Surat bergambar dan bertuliskan nama calon presiden (capres) Prabowo Subianto beredar ke kalangan guru di Bumi Sukowati. Surat itu berisi permohonan dukungan dan minta doa restu atas pencapresan Prabowo dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.

Surat itu dikirim menggunakan sampul bergambar Prabowo serta bertuliskan surat pribadi Prabowo Subianto. Surat tertanggal 6 Juni 2014 yang disertai alamat pengirim P.O. Box di Jakarta itu ditujukan ke para guru dengan nama dan alamat sekolah yang jelas dan lengkap.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam salah satu paragraf surat pribadi Prabowo itu dipaparkan janji peningkatkan kesejahteraan rakyat, kemajuan pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi kecil dan menengah. Sementara, pada paragraf terakhir surat tersebut pengirim memohon dukungan guru yang menerima surat serta keluarganya. Surat tersebut diduga juga diterima guru-guru di sekolah lain di Bumi Sukowati.

Ini Dia Surat Prabowo yang Bikin Geger Sragen

Ini Dia Surat Prabowo yang Bikin Geger Sragen

Temuan atas surat ditemui juru warta di SMKN 2 Sragen. Sejumlah karyawan di sekolah itu menjelaskan surat tersebut dikirimkan melalui petugas pos dan diterima sekolah Selasa (24/6/2014). Setidaknya, 100-an guru mendapat surat tersebut, termasuk sejumlah guru yang sudah pindah dan pensiun.

Salah seorang guru di SMKN 2 Sragen yang enggan disebutkan namanya mengakui telah mendapat surat tersebut. Menurutnya, selama ini belum pernah dilakukan pendataan oleh tim pemenangan capres-cawapres yang bersurat kepadanya.

Fenomena kiriman surat memohon dukungan itu juga diakui kerap terjadi menjelang pemilu seperti menjelang pemilihan legislatif. Guru tersebut menyayangkan atas kiriman surat itu ke lembaga pendidikan. Menurutnya, lembaga pendidikan steril dari berbagai hal politik.

“Saya bukannya masalah bela-belaan. Sekolah dijadikan sasaran politik tentu dampaknya tidak bagus,” kata dia saat ditemui wartawan di SMKN 2 Sragen, Rabu (25/6/2014).

Ketua Panwaslu Sragen Slamet Basuki mengonfirmasi anggapan guru itu bahwa sekolah semestinya bersih dari berbagai kegiatan politik. “Kalau alamat yang dituju sekolah tentu itu tidak pas,” ungkapnya.

Terkait beredarnya surat tersebut, Slamet menjelaskan pihaknya segera melakukan kajian atas isi surat. Kajian itu termasuk melacak pengirim surat yang meresahkan. “Harapan kami sekolah jangan dipengaruhi urusan politik,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya