Solopos.com, JAKARTA–Menteri Agama sekaligus Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali telah ditetapkan menjadi tersangka korupsi dana haji. Hal tersebut dapat berimplikasi terhadap melemahnya strategi pemenangan Prabowo-Hatta.
Pengamat Politik Fisipol UGM Arie Sujito mengatakan goncangan yang menimpa SDA akan memicu konflik yang lebih besar dalam kubu PPP, sehingga komitmen prioritas untuk membantu pemenangan kubu Prabowo-Hatta menjadi tidak maksimal.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Sebelum membentuk koalisi, PPP sudah mengalami goncangan. Ketika ketuanya terbukti korupsi, hal tersebut makin menggoncang internal hingga kader-kader didaerah. Hal tersebut dapat mempengaruhi komitmen prioritas PPP, sehingga dapat membuat pemenangan Prabowo-Hatta jadi tidak solid,” katanya saat dihubungi Bisnis, Jumat(23/5/2014).
Begitu pula dengan persepsi calon pemilih terhadap Prabowo-Hatta. Menurutnya, pemilih akan mengevaluasi kembali pilihannya karena posisi SDA cukup kuat dalam koalisi gemuk itu.
“Menjadi faktor yang buruk, sehingga persepsi pemilih terhadap blok Prabowo akan meragu. Tak lepas dari vitalnya posisi SDA sebagai Ketua Umum dan media yang akan terus mereproduksi pemberitaan ini,” jelasnya.
Sebelumnya, SDA ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pengadaan barang dan jasa dalam penyelenggaraan haji di Kementerian Agama, kemarin (22/5/2014).
Bersama dengan Gerindra, Golkar, PAN, PKS dan PB, PPP telah menjalin koalisi gemuk untuk mendukung Prabowo-Hatta menuju Pilpres 9 Juli. Empat dari enam partai tersebut dikenal sebagai ‘partai islam’ yang cukup berpengaruh di Indonesia. Pada pileg lalu, perolehan suara PPP mencapai 6,53%.