SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat berada di Wonogiri mengantar pengusaha Brunei Darussalam yang akan investasi sorgum (Tika Sekar Arum/JIBI/Solopos)

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat berada di Wonogiri mengantar pengusaha Brunei Darussalam yang akan investasi sorgum (Tika Sekar Arum/JIBI/Solopos)

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat berada di Wonogiri mengantar pengusaha Brunei Darussalam yang akan investasi sorgum (Tika Sekar Arum/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), menyambangi Kota Gaplek untuk mendampingi calon investor sorgum asal Brunei Darussalam, Sabtu (14/9/2013). Kedatangan mantan Wali Kota Solo itu disambut belasan petani yang menyatakan dukungan Jokowi menjadi Presiden.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kedatangan belasan petani yang mengaku berasal dari Kecamatan Paranggupito, Pracimantoro, Eromoko, dan Nguntoronadi itu mengejutkan Jokowi. Sebelumnya, Jokowi, bersama sedikitnya enam orang dari perusahaan calon investor sorgum; Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto; dan sejumlah kepala SKPD Pemkab Wonogiri, tengah berbincang mengenai lahan sorgum di Wonogiri yang bakal mereka kunjungi di Kelurahan Mojopuro, Kecamatan Wuryantoro.

Saat rombongan hendak berangkat, belasan petani pendukung Jokowi itu muncul dengan menenteng berbagai hasil bumi, hasil laut, dan industri lokal setempat. Entah atas alasan apa, Jokowi kemudian mengajak para petani masuk ruangan dan melakukan pembicaraan tertutup.

Jokowi, saat ditemui wartawan, seusai bertemu dengan para petani, seperti biasa, enggan berkomentar. Orang nomor satu di Jakarta itu hanya mengatakan dirinya untuk saat ini tidak memikirkan dukungan yang selama ini datang, termasuk dari para petani Wonogiri.

“Sudah saya sampaikan, ada dukungan enggak mikir, ada hasil survei enggak mikir. Yang penting saya kerja dulu untuk Jakarta. Itu Jakarta dulu, banyak yang belum selesai,” kata Jokowi.

Sementara itu, adanya tanggapan yang menilai gaya blusukan Jokowi kurang efektif, ditanggapinya dengan santai. Jokowi menilai blusukan adalah cara yang dia pilih untuk mengetahui apa keinginan masyarakat.
Menurutnya, itu adalah pilihan dan itulah yang bakal terus dikerjakan demi memastikan kepentingan publik terpenuhi.

Selain itu, Jokowi juga sempat menanggapi soal adanya beberapa pihak yang mencoba menghadang dirinya.

“Ya kelihatannya mau menghadang. Saya biasa saja. Ini cara saya,” tegas Jokowi.

Sedangkan, perwakilan para petani yang menamai diri Paguyuban Paku Bhumi saat ditemui wartawan, mengaku sangat ingin Jokowi jadi Presiden. Perwakilan petani, Kimin, menyatakan sengaja datang menemui Jokowi lantaran ingin mantan Wali Kota Solo itu meramaikan bursa calon presiden.

Bagi Kimin, Jokowi adalah sosok yang dekat dengan rakyat kecil. Dia dan 11 petani lain berangkat pagi buta, sekitar pukul 05.00 WIB dari Paranggupito demi menyampaikan dukungan pada Jokowi.

Mereka menempuh jarak 70-an kilometer dari kampung untuk sampai ke Pendapa Rumah Dinas Bupati yang berada di pusat kota Kabupaten Wonogiri. Mereka membawa hasil bumi seperti singkong, ikan sepajang 40 cm hasil tangkapan nelayan, hasil produksi industri rumah tangga seperti tempe, hingga alat penyemprot wereng. Tak lupa, mereka pun membawa papan bertuliskan dukungan Jokowi Presiden.

Beberapa caping yang mereka kenakan juga bertuliskan kalimat yang sama.

“Jokowi itu dekat dengan rakyat kecil dan orangnya ramah. Kami mau beliau jadi Presiden,” kata Kimin, yang diamini petani lain, Miyati. Walau hanya bertemu Jokowi selama sekitar 15 menit, mereka mengaku senang. Setelah bertemu Jokowi, belasan petani itu kemudian pulang ke rumah masing-masing dengan diangkut tiga mobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya