SOLOPOS.COM - Dahlan Iskan (JIBI/Solopos/Antara/Teresia May)

Solopos.com, JAKARTA – Jika Rapimnas Partai Golkar dan Demokrat yang akan berlangsung Minggu (18/5/2014) memutuskan pasangan Aburizal Bakrie-Pramono Edhie untuk maju ke Pilpres 2014, maka Dahlan Iskan selaku pemenang konvensi Partai Demokrat menjadi pihak yang terzalimi.

Hal tersebut disampaikan Direktur Sinergi Masyarakat Untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salehudin. Menurutnya, ada permainan politik yang kotor di kubu Demokrat.
“Menurut saya, Dahlan ini sudah dizalimi. Dia sudah ditipu mentah-mentah oleh Demokrat. Ini jelas permainan politik yang kotor,” katanya saat dihubungi Bisnis, Sabtu (17/5/2014).
Dia menjelaskan bahwa konvensi partai Demokrat bertujuan untuk mengusung calon presiden dari internal partai. Namun, perolehan suara Demokrat tidak melampaui ambang batas 20%, sehingga harus berkoalisi. Sebagai pemenang konvensi dengan suara yang telak, seharusnya Dahlan dimajukan sebagai pilihan pertama menjadi cawapres, bukan pihak lain.
“Dalam hal koalisi yang dibangun tidak memungkinkan bagi pemenang konvensi, maka seharusnya ia dimajukan menjadi cawapres. Begitu yang benar,” tuturnya.
Said menambahkan seharusnya Partai Demokrat memperjuangkan Dahlan Iskan diusung dalam koalisi. “Dalam hal ini, Demokrat harus mengupayakan semaksimal mungkin pemenang konvensi untuk diusung sebagai capres atau cawapres sebagai bentuk pertanggungjawaban Demokrat terhadap pemenang konvensi yang sudah berjuang habis-habisan mengikuti proses konvensi sejak tahun lalu,”terangnya.
Menurutnya, jika yang diusung sebagai cawapres bukanlah pemenang konvensi, maka Demokrat seharusnya menjelaskan ketentuan itu dari awal. Begitupun dengan latar belakang Pramono Edhie yang merupakan orang militer sebagai salah satu alasan menyingkirkan Dahlan.
Jika memang diinginkan syarat demkian, mestinya ketentuan militer diprioritaskan dan juga dijelaskan pada permulaan konvensi. “Faktanya, semua ketentuan itu tidak pernah dijelaskan dan dibuat dalam aturan konvensi,” ujarnya.
Maka, dia menyarankan Dahlan Iskan untuk mengambil langkah tegas sebagai upaya dirinya yang terzalimi. “Saya kira Dahlan bisa mengambil langkah untuk menggugat SBY ke pengadilan. Bila perlu dia keluar saja dari Demokrat,” tuturnya.
Meskipun rumor pasangan ini dipertentangkan banyak pihak, kesepakatan koalisi sendiri baru akan ditentukan besok dalam rapimnas di kedua partai.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya