SOLOPOS.COM - Jusuf Kalla (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Pertemuan antara Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) yang sama-sama berbaju putih di Bandara Halim Perdanakusuma dinilai sebagai sebuah sinyal yang kuat. Sementara itu, dari internal Partai Golkar kini muncul suara yang mendorong partai itu berkoalisi dengan PDIP.

Banyak kalangan menilai pertemuan yang oleh kedua tokoh itu disebut secara kebetulan itu merupakan pertanda bahwa keduanya bakal menjadi pasangan capres dan cawapres. PDIP pun tak menepis pertemuan yang terjadi Sabtu (3/5/2014) pagi itu mengisyaratkan pengerucutan kandidat cawapres yang akan berduet dengan Jokowi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Eva Kusuma Sundari mengakui bahwa JK adalah hasil pengerucutan dari lima nama kandidat bakal cawapres yang sudah beredar sekitar sebulan lalu. “Iya [Pak JK],” ucap Eva ketika dihubungi Detik, Sabtu (3/5/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Namun Eva tak menegaskan bahwa JK adalah hasil akhir nama cawapres yang dipilih PDIP. “Kita tunggu saja deklarasinya, sekitar tiga atau empat hari sebelum penutupan pendaftaran capres-cawapres di KPU,” ungkapnya. Eva membenarkan bahwa Jokowi dan JK merupakan pasangan yang cocok dan JK sangat mendukung Jokowi. “Waktu mau menjadi gubernur DKI kan Pak JK yang meminta Jokowi ke Jakarta,” ujar Eva.

Eva yang duduk sebagai anggota Komisi Hukum DPR ini menuturkan Jokowi dan JK sudah memiliki chemistry sehingga keduanya memang dinilai sebagai pasangan yang serasi. Dia menilai kedekatan yang ditunjukkan oleh Jokowi dan JK pada saat bertemu di Bandara Halim Perdanakusuma sebagai hal yang biasa. “Ya memang begitu, keduanya sangat dekat,” kata Eva.

Koalisi PDIP-Golkar?

Sementara itu, DPD Partai Golkar Provinsi Kalimantan Timur mengusulkan kepada partainya untuk lebih memilih koalisi dengan PDIP apabila bertarung dalam pemilihan presiden mendatang. Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Timur, Mukmin Faisyal mengatakan ada kesamaan visi yang dimiliki antara partainya dan PDIP untuk bertarung dalam pilpres. Selain itu, dukungan kepada calon yang mungkin akan diusung PDIP juga mendapatkan lebih banyak simpati rakyat.

“Tentunya akan dibahas di Rapim. Tapi kalau menurut saya yang paling tepat dengan PDI Perjuangan. Sudah satu arah, satu visi,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (3/5/2014).

Hanya saja, belum ada keputusan yang diambil oleh DPP Partai Golkar terkait koalisi ini. Namun, apabila kemudian perkembangan politik berubah, tentunya harus ada persiapan yang dilakukan oleh partai berlambang pohon beringin ini.

Selain itu, ada tiga nama calon wakil presiden yang santer akan diusung oleh Partai Golkar apabila diminta mengajukan yakni Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, dan Luhut Panjaitan. Kaltim, menurutnya, akan mendukung Akbar Tanjung apabila diharuskan untuk memilih satu di antara ketiganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya