SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Partai Golkar, Aburizal Bakrie, telah memberikan gambaran komunikasi politik yang dilakukannya belakangan ini kepada para peserta dalam Rapat Paripurna I Rapimnas VI Golkar. Dari penjelasan tersebut, ARB terlihat lebih condong memperhitungkan ke arah PDIP dibandingkan poros lainnya.

Hal tersebut disampaikan Ketua PP APMG, Yoris Raweyai. Menurutnya, secara tersirat ARB lebih memilih PDIP sebagai calon koalisi yang serasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hampir pasti ke PDIP secara tersirat. Dia menjelaskan pertemuan dengan Bu Mega yang paling intensif dan mengarah kearah pemerintahan kedepan,” ujar Yoris kepada wartawan seusai Rapat Paripurna I Rapimnas di Jakarta, (18/5/2013).

Meski demikian, dalam pertemuan tersebut tidak dibicarakan mengenai cawapres yang diusung jika keduanya berkoalisi. “Pertemuan tersebut yang paling lama, sempat sebut-sebut nama tapi tidak terang-terangan saat bersama Gerindra yang nanti jadi menteri ini, wapresnya ini,” kata Yoris.

Sementara itu, Ketua DPP Golkar sekaligus Ketua Penyelenggaraan Rapimnas, Mahyudin, mengatakan keputusan nama cawapres Jokowi tergantung kepada Megawati. “Masih tergantung ibu Mega, kalau mereka nawarin nama yang sesuai kita usung, mungkin kita terima,” kata Mahyudin.

Adapun nama yang diusung dalam Rapimnas, semuanya diserahkan kepada Ketua Umum untuk mengambil keputusan. “Wacana koalisi  tersebut baru akan nanti di pandangan umum, nanti mandat itu akan diberikan pada beliau.  Hampir pasti semua masih mempercayakan selaku ketum, enggak ada masalah,” kata Yoris.

Setelah ini, Rapimnas Golkar akan memulai sesi Rapat Paripurna II untuk membahas respons dan pendapat peserta terhadap komunikasi politik yang dilakukan ARB, sebelum akhirnya akan disimpulkan kemana Golkar berlabuh dalam satu putusan.

Sebelumnya, Rapimnas III mempercayakan Aburizal Bakrie untuk menjadi capres. Namun, dengan dinamika politik yang terjadi, bukan tidak mungkin ada opsi lain dari Golkar.

“Mandatnya kan capres, nanti setelah pandangan umum akan disimpulkan apakah kondisi kedepannya lebih baik terus mencapreskan, hanya mengusung cawapres, berkoalisi saja atau malah memilih menjadi oposisi, semuanya akan diputuskan nanti,” kata Sekjen Golkar, Idrus Marham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya