Solopos.com, JAKARTA — Pelaksanaan Pilpres 2014 diyakini sebagian kalangan akan menjadi pertarungan yang menarik. Selain hanya ada dua pasangan capres-cawapres yang akan bertarung nanti, keterlibatan para pemilik media dalam perpolitikan nasional juga kerap menjadi sorotan publik.
Penegasan tersebut disampaikan Project Manager Pemantauan Iklan Capres Yayasan SatuDunia, Anwari Natari, dalam diskusi bertemakan Iklan Politik dan Potensi Korupsi di Jakarta, Rabu (28/5/2014).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Karena hampir setiap poros koalisi pendukung pasangan capres-cawapres melibatkan elite politik yang memiliki hubungan spesial dengan grup perusahaan pemilik media,” tuturnya.
Oleh karena itu menurut Anwari, diperlukan keterlibatan aktif dari masyarakat untuk mengawasi setiap iklan capres-cawapres yang tampil di media massa tertentu. Pasalnya, menurut Anwari pengawasan terhadap iklan capres-cawapres adalah salah satu upaya agar pasangan capres-cawapres transparan dengan dana kampanye yang dimiliki olehnya.
“Transparansi dana kampanye ini menjadi penting karena ini bisa menjadi indikasi bahwa pasangan capres-cawapres itu bersih dari dana-dana siluman yang mungkin saja terkait dengan tindakan korupsi atau pencucian uang,” tukasnya.