SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL–Kaum difabel dan inklusi di Bantul belum bersedia menentukan sikap politik mendukung pasangan capres.

Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (Sigab) menilai kedua pasangan capres belum menunjukan perhatian dan program yang jelas kepada kaum disabilitas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kabar adanya dukungan dari kaum difabel mendukung salah satu pasangan capres itu tidak benar. Itu bukan sikap kelembagaan organisasi. Sampai asaat ini kami belum menentukan sikap politik,” ujar Joni Yulianto Direktur Sigab belum lama ini.

Bagi Joni, cukup ironi jika kaum difabel mendukung capres yang tidak memiliki orientasi yang jelas. Selama ini kaum difabel masih dipandang sebelah mata.

Kaum difabel masih saja mendapatkan ketidakadilan dan perlakuan diskriminasi dalam kebijakan baik dalam akses pendidikan, kesempatan kerja hingga mengakses fasilitas publik.

“Jadi belum ada dukung mendukung capres karena program mereka juga tidak jelas soal nasib yang kami alami,” tambah Joni.

Menurut Joni perlakuan diskriminatif terhadap kaum difabel tak lepas dari kebijakan pemerintah. Regulasi yangada harus lebih sungguh-sungguh dijalankan dalam setiap pembuatan kebijakan menyangkut masyarakat luas.

Sebelum ada orientasi program dan visi misi capres yang menyentuh, kaum difabel belum gegabah menyatakan sikap dukungan. Baik di Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo, Sleman atau Kota Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya