PILPRES 2014 : Kasus HAM Prabowo Dianggap Hanya Isu Elite

Solopos.com, JAKARTA — Keterlibatan Prabowo Subianto dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi pada 1997/1998 lalu diprediksi tidak akan cukup berpengaruh terhadap perolehan suara pasangan Prabowo-Hatta di Pilpres 9 Juli 2014.

Menurut pengamat politik, Hatta Taliwang, isu pelanggaran HAM berupa penculikan aktivis yang diduga melibatkan Prabowo Subianto hanya akan menjadi perdebatan di kalangan elite partai, bukan di tataran masyarakat bawah. “Isu HAM ini sangat panas tapi untuk kalangan bawah sangat tidak dirisaukan. Jadi ini perdebatan elitis saja,” kata dia di Jakarta, Jumat (20/6/2014).

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Vox Populi Survei, Basynursyah, menambahkan pada dasarnya kasus penculikan aktivis sudah diketahui oleh banyak pihak. Namun sampai saat ini, kata dia, belum ada pengaruh signifikan peristiwa tersebut dengan perolehan suara Prabowo di berbagai lembaga survei, termasuk di survei yang ia lakukan.

“Capres militer disebut sering terlibat HAM. Tapi sampai saat ini masih belum terungkap. Tapi semua tergantung pada masyarakat,” ujarnya.

Sebagai catatan, Vox Populi juga merilis hasil survei terkait Pilpres 2014 yang hasilnya cukup mengejutkan. Berbeda dengan berbagai survei lain yang menunjukkan Jokowi-JK unggul atas Prabowo-Hatta, survei Vox Populi justru sebaliknya. Survei yang digelar pada 3-15 Juni 2014 dengan sampel sebanyak 4.898 responden itu menunjukkan Prabowo-Hatta meraih suara 52,8%, unggul atas Jokowi-JK yang meraih 37,7%.

“Prabowo-Hatta memperoleh suara 52,8 persen, sedangkan Jokowi-Kalla hanya 37,7 persen,” kata Direktur Eksekutif Vox Populi Basyinursyah dalam konferensi pers di Cikini Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2014).