SOLOPOS.COM - Joko Widodo dan Prabowo Subianto (JIBI/Antara/dok)

Harianjogja.com, AUSTRALIA-Proses pemilihan presiden (Pilpres) di Indonesia tidak hanya menjadi perbincangan di dalam negeri. Negara besar, seperti Australia pun memiliki perhatian khusus terhadap proses pemilihan di Indonesia.

Terkait kontroversi saling klaim hasil pilpres di Indonesia, pemerintah Australia memilih bersikap netral. Seperti dikutip dari Australian Associated Press, Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia, Julie Bishop mengatakan pihaknya akan menunggu hasil resmi pilres pada 22 Juli mendatang. Lagipula, kata dia, presiden yang terpilih baru akan dilantik Oktober 2014.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi lebih baik kita tunggu hasil resmi pemilihan di Indonesia,” kata dia kepada ABC Radio.

Ditanya perihal hubungan Indonesia-Australia di masa depan, Bishop menolak jika disebut pemimpin terpilih Indonesia nantinya membatasi kerja sama antara dua negara ini.

“Sebagai sesama negara yang menerapkan demokrasi, kami menghormati keinginan rakyat Indonesia dan kami tetap akan bekerja sama dengan Indonesia. Siapapun presiden yang akan terpilih nantinya,” terang dia.

Perdana Menteri, Australia, Tony Abbott menyampaikan meski kedua kubu memiliki penghitungan yang berbeda, Indonesia dinilainya telah menjalani proses demokrasi yang sesungguhnya.

“Kami mengagumi proses demokrasi yang dijalankan rakyat Indonesia dalam situasi yang penuh kedamaian. Saya rasa, setiap orang, dimanapun berada akan merasa optimis dengan masa depan ketika melihat proses demokrasi yang sudah berakar di negara tetangga kami,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya