SOLOPOS.COM - Aksi Protes BMI di Hong Kong (feranuraini.com)

Solopos.com, HONG KONG – Kisruh Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 di Victoria Park, Hong Kong, Minggu (6/7/214) buat heboh jejaring sosial pada malah harinya WIB. Berbagai screenshot pengakuan dan video kericuhan tersebar di berbagai lini massa.

Fera Nuraini, seorang blogger yang mengaku sebagai buruh migran Indonesia (BMI) di Hong Kong ini menulis kisah kericuhan yang terjadi di TPSLN Hong Kong. Fera menulis kisah pengakuan sejumlah TKI dengan artikel berjudul Tentang Kisruh Pilpres di Hong Kong.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya sendiri datang ke TPS jam 8.30 pagi dan antrian sudah memanjang. Antrian antara yang sudah mendapatkan undangan dan tertera nomor TPS serta jam berapa bisa nyoblos dengan mereka yang antri karena tidak terdata jadi satu. Padahal yang mendapatkan undangan tidak perlu antri dan bisa langsung masuk ke TPS,” demikian pengakuannya.

Fera melanjutkan antrian yang terjadi di Victoria Park terus membludak sementara panitia terlihat kewalahan menangani. Pada akhirnya TPSLN benar-benar ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat.

Fera menyebut setelah melakukan penutupan panitia ternyata masih menerima beberapa penyoblos. Namun, menurutnya hanya penyoblos nomor satu saja yang diizinkan masuk.

“Itulah yang membuat BMI yang tidak bisa  mencoblos menjadi kian keras bersuara menunjukkan kemarahannya dan meminta panitia untuk membuka TPS,” tulisnya.

Pengakuan Fera senada dengan pengakuan akun facebook Rielie Lie. Menulis status bersama Wirya Werdana dan lima sahabatnya yang lai, Rielie mengungkap cerita serupa.

“Kalau milih no.1 dibuka pintunya tp klo mmilih no.2gk boleh msk… permainan macam apalagi ini???!?,” tulisnya.

Kisah serupa dituturkan pemilik akun Ranggy Linking Punk. Akun ini justru mengumpat lantaran tidak diijinkan masuk mencoblos. “Xan mau nyoblos siapa???, kalo pilih Prabowo saya persilahkan masuk… tp kalo jokowi lebih baik xan pulang saja!!!,” tulisnya.

Menurut pengakuan Fera dalam blognya, saksi-saksi telah dikumpulkan. “Data nama-nama siapa saja yang menjadi saksi dan mendengar langsung bahwa ada petugas Bawaslu yang bersedia membuka TPS asal mereka mencoblos nomor satu sudah ada dan akan dilaporkan,” tulisnya.

Br38_zDCIAA0SlE

Br31oKiCcAASPTS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya