SOLOPOS.COM - Ilustrasi simulasi pengamanan pemilu (JIBI/Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SUKOHARJO — Puluhan anggota Yonzipur 4/Tanpa Kawandya Banyubiru, Ambarawa yang diperbantukan di Kodim 0726/Sukoharjo, Kamis (10/7/2014) dipulangkan kendati rekapitulasi akhir hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 baru dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (22/7/2014). Mengingat perbedaan hasil penghitungan cepat (quick count) yang justru menyisakan tanda tanya besar, rekapitulasi akhir hasil Pilpres oleh KPU itu diperkirakan menjadi puncak kerawanan sosial politik.

Nyatanya, Tentara Nasional Indonesia telah menarik mundir pasukan pengamaan Sukoharjo dari kemungkinan konflik politik. Alasannya, masa tugas mereka dalam mengamankan jalannya pemilu presiden 2014 telah berakhir. “Kami mengucapkan terima kasih atas kerja samanya dan minta maaf apabila dalam penerimaan prajurit di satuan Kodim 0726/Sukoharjo kurang memuaskan, karena keterbatasan tempat dan kondisi satuan yang ada,” ujar Komandan Kodim (Dandim) 0726/Sukoharjo, Letkol (Inf) Riyanto dalan siaran pers yang diterima Solopos.com, Kamis (10/7/2014).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurut dia kendati untuk sementara tugas di Sukoharjo selesai, bukan berarti tugas pengamanan Pilpres 2014 telah berakhir. Karena itu Dandim mengimbau agar tetap selalu siap siaga apabila kondisi di wilayah kurang memungkinkan khususnya pada saat penetapan hasil perolehan suara oleh KPU pada 22 Juli 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya