SOLOPOS.COM - Hary Tanoesoedibjo (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, JAKARTA — Wiranto lagi-lagi harus mengubur mimpinya sebagai presiden setelah memutuskan partai yang ia pimpin, Partai Hanura, bergabung dalam koalisi PDIP dan mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres).

Padahal sejak jauh-jauh hari, Wiranto bersama Hary Tanoesoedibjo mendeklarasikan diri sebagai capres dan cawapres dari Partai Hanura dengan nama Win-HT. Bahkan kampanye mereka di media sudah sering dilakukan sebelum masa kampanye resmi berjalan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam pemilihan legislatif (pileg) lalu, Partai Hanura hanya mendapat suara sekitar 5%. Padahal ambang batas pengusungan capres cawapres adalah 25% suara sah nasional atau 20% jumlah kursi di DPR. Duet WIN-HT pun terpaksa harus mengubur asa.

“Dengan 5,26% perolehan suara Hanura maka tidak mungkin dapat mengajukan capresnya sendiri. Maka duetnya batal,” kata Ketua DPP Partai Hanura, Saleh Husin, Minggu (18/5/2014).

Beberapa waktu lalu, Partai Hanura menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang menghasilkan bahwa kewenangan untuk menentukan arah koalisi ada di tangan Wiranto selaku ketua umum.

Wiranto pun memilih PDIP sebagai rekan koalisi. Mantan Panglima ABRI itu mendatangi kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk membuka pintu koalisi. “Pak Wiranto diberikan mandat penuh untuk menentukan arah koalisi ke depan. Diputuskan Hanura mendukung Jokowi sebagai caprews,” ujar Saleh.

Wiranto beralasan, berkoalisi dengan PDIP adalah sebuah kerjasama lanjutan yang sudah berjalan sejak 2009 lalu. Partai Hanura dan PDI Perjuangan menjadi partai koalisi dalam lima tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya