SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SEMARANG–Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo membantah telah mengeluarkan surat edaran (SE) yang mengarahkan lurah, kepala desa, dan aparat desa untuk memilih calon presiden (capres).

“Itu [SE] fitnah. Saya terkejut ketika ada yang menanyakan SE Gubernur itu,” katanya di Semarang, Jumat (4/7/2014).

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Pernyataan Ganjar ini menanggapi beredarnya SE Gubernur Jateng nomor 78061 tertanggal 2 Juli 2014 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 di Provinsi Jawa Tengah.

Dalam SE Gubernur Jateng yang ditujukan kepada seluruh lurah, kepala desa, dan aparat desa di Provinsi Jateng, antara lain berisi supaya bersikap netral dalam melayani warga masyarakat di daerah masing-masing dan mengedepankan sikap profesional.

Tidak menunjukkan sikap berbeda secara politik dengan haluan politik Gubernur Jateng pada saat Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 untuk menjaga kesinambungan pembangunan di Jateng.

Apabila tidak mematuhi SE sebaik-baiknya akan berpengaruh terhadap pengajuan pagu anggaran pembangunan di kelurahan dan di desa. SE itu terdapat tanda tangan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo serta ditembuskan kepada Sekretaris Daerah Jateng, para Asisten Sekda Jateng, para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov Jateng, bupati dan wali kota se-Jateng, camat se-Jateng, dan lurah/kepala desa se-Jateng.

Seperti diketahui Ganjar Pranowo adalah Ketua Tim Sukarelawan Pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla(JK) Jateng.

Ganjar lebih lanjut menyatakan setelah pihaknya melakukan pengecekan SE Gubernur Jateng itu terdapat perbedaan pada kop surat yang biasa dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.

“SE ini jelas palsu. Saya tidak pernah mengeluarkan SE kepada kepala desa/lurah terkait penyelenggaraan Pemilu Presiden 9 Juli 2014,” tandasnya.

Ganjar berencana akan melaporkan kasus SE Gubernur Jateng yang mengarahkan aparat desa untuk memilih capres tertentu ke Polda Jateng agar bisa ditindaklanjuti.

”Saya akan melaporkan kasus ini ke Polda. Saya sudah berbicara ke Pak Kapolda [Irjen Pol. Nur Ali],” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya