SOLOPOS.COM - Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto (tengah) dan Hatta Rajasa (kiri) didampingi Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (kanan) menyapa pendukungnya saat meninggalkan gedung KPU usai menyerahkan berkas-berkas kelengkapan pendaftaran untuk mengikuti Pilpres di halaman Gedung KPU, Jakpus, Selasa (20/5/2014). (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Internal Partai Golkar terus memanas pasca ketua umum partai tersebut Aburizal Bakrie (Ical) mendukung pencapresan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Keputusan tersebut dianggap mencederai hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Golkar beberapa lalu.

Dalam rapimnas disepakati Ical akan menjadi calon presiden atau calon wakil presiden Partai Golkar. Namun pada kenyataannya Ical memilih berkoalisi dengan Partai Gerindra tanpa meminta posisi apapun.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham, mengatakan Ical akan menjelaskan alasannya memilih berkoalisi dengan Prabowo-Hatta kepada seluruh kader partai beringin, Kamis (22/5/2014) malam. “Setelah nanti ketum jelaskan latar belakang mengapa dukungan Partai Golkar kepada pasangan itu mereka akan memahami dan memberikan terhaap kebijakan partai,” kata Idrus di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Rabu (21/5/2014).

Idrus optimistis kader Partai Golkar akan solid dan bisa menerima alasan yang disampaikan Ical. Selain itu, ia juga yakin para kader yang menyatakan menolak keputusan Ical memilih Prabowo-Hatta akan berbalik arah dan bisa melaksanakan keputusan resmi partai.

“Sepanjang kita berpolitik panduannya ideologi, seluruh langkah politik yang kita lakukan harus konsisten. Ini tuntuan rakyat. Rakyat menghendaki pemimpin yang konsisten. Sebagai kader pasti akan berikan dukungan terhadap kebijakan Partai Golkar,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Idrus membantah dengan tegas dukungan yang diberikan Ical ke Prabowo-Hatta dilakukan karena ada imbalan politik. Menurutnya, koalisi ini terjalin tanpa ada praktik transaksional sedikitpun.

Meskipun Prabowo sendiri telah mengatakan akan menempatkan Ical sebagai menteri utama yang bertugas mengkoordinir rencana besar pemerintahan yang ia jalankan jika menang dalam pemilihan presiden (pilpres) nanti.

“Ini hakekat partai tapi yang pasti di sini tidak ada perjanjian-perjanjian tentang posisi itu dan Prabowo menjelaskan itu. Yang ada adalah niat yang tulus bersama-sama berjuang untuk memenangkan calon ini,” tutup Idrus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya