SOLOPOS.COM - Jokowi Tarawih di Masjid Ali Akbar Sidosermo di Sela-Sela Kampanye di Surabaya (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. foto Jusuf)

Solopos.com, TANGERANG — Calon presiden (capres), Joko Widodo (Jokowi), lebih banyak membagikan kaus kepada sekelompok kerumunan massa daripada berorasi menyampaikan visi misi di panggung dengan banyak mengundang orang.

Ia menilai bahwa kampanye dengan orasi hanya sekedar berwacana dan berretorika di panggung. Oleh karena itu, Jokowi lebih memilih blusukan dengan melihat langsung persoalan dan solusi di lapangan.

Promosi Kisah Agen Mitra UMi di Karawang: Penghasilan Bertambah dan Bantu Ekonomi Warga

“Kalau orasi itu apa sih? Kita sudah 15 tahun berwacana, beretorika di panggung. Ya enggak? Saat ini adalah saatnya melaksanakan, bukan naik panggung angkat tangan,” katanya di Bintaro Jaya Xchange Mal Tangerang Selatan, Senin (30/6/2014).

Menurutnya, sekarang saatnya membenahi sumber daya manusia dengan mengubah pola pikir. Ia mencontohkan pembenahan manajemen pasar tradisional agar dapat bersaing dengan pasar modern.

Juru bicara tim pemenangan Jokowi-JK, Anies Baswedan, menambahkan banyak pejabat yang canggung blusukan ke pasar karena tidak terbiasa. Tetapi Jokowi yang berasal dari rakyat sudah terbiasa dengan mereka untuk bersalaman ataupun bergesekan kulit. “Pak Jokowi tidak mengatasnamakan rakyat lagi, tapi benar-benar dari rakyat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya