SOLOPOS.COM - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Solopos.com, JAKARTA– Twitter Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali berkicau. Di tengah kesibukan kunjungan kenegaraan ke Filipina, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memantau secara intensif tahapan pelaksanaan pemilu presiden yang dijadwalkan akan berlangsung 9 Juli mendatang.

Melalui akun @SBYudhoyono di Twitter, SBY memberikan klarifikasi perihal tersiarnya berita bahwa dirinya meminta rakyat tidak memilih calon presiden tertentu karena membahayakan. ” 1-2 hari ini diedarkan berita bahwa SBY meminta rakyat untuk tidak memilih Capres X, karena membahayakan. Sesuatu yang tidak pernah ada,” kata SBY dalam salah satu kicauannya, Sabtu (24/5/2014).

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden akan bertarung dalam Pilpres 9 Juli yakni Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla yang diusung oleh koalisi PDI-Perjuangan, PKB, Partai Nasdem, Partai Hanura, PKPI. Sedangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa diusung ole koalisi Partai Gerindra, PPP, PAN, PKS, Golkar,PBB.

Berikut kutipan lengkap kicauan SBY perihal Pilpres:

  • Saya mengikuti, kompetisi antar Tim Pendukung Capres makin keras & sering melebihi kepatutannya. Hal begitu menurut saya tidak baik.
  • 1-2 hari ini diedarkan berita bahwa “SBY meminta rakyat utk tidak pilih Capres X, karena membahayakan”. Sesuatu yg tidak pernah ada.
  • Saya tidak pernah “mengharuskan” rakyat pilih Capres A atau Capres B. Juga tidak pernah melarang agar tidak pilih Capres tertentu.
  • Saya menghormati kebebasan & kedaulatan rakyat kita utk memilih Capres mana yg dipercayainya. Saya tidak punya hak utk melarang.
  • Saya tdk menginginkan jika kompetisi Pilpres berlangsung kasar, saling menghancurkan & disertai dgn kampanye hitam (black campaign).
  • Sebentar lagi rakyat akan pilih Presidennya yg baru. Mestinya para Capres rajin sampaikan visi, misi & solusinya kpd rakyat.
  • Jika semangatnya saling menghancurkan & merusak, maka respek & kepercayaan rakyat akan terganggu kpd siapapun yg terpilih nanti.
  • Politik memang ttg kekuasaan. Politik jg siasat. Tetapi tetaplah ada etikanya. Jg tdk melebihi kepatutannya. Itulah yg disukai rakyat.
  • Terpilih menjadi Presiden bukanlah tujuan akhir. Tujuan utamanya pimpin negara & jalankan pemerintahan ~ yg sangat tidak mudah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya