Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Dandim 0730 Gunungkidul Lekol Arh Herman Toni menegaskan bila aparat TNI tetap netral dalam pelaksanaan pemilihan presiden 2014.
Hal ini diungkapkan sekaligus menjawab isu yang berkembang saat ini bila ada anggota Babinsa yang memobilisasi warga untuk memilih salah satu calon presiden.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Seperti komitmen sejak awal, kami tetap netral dan sampai kapanpun akan tetap netral,” katanya, Jumat (6/6/2014).
Malahan, dia meminta kepada pihak-pihak yang menghembuskan isu untuk membuktikan kebenarannya. Jangan sampai, isu tersebut dihembuskan hanya untuk memperkeruh suasana. Tujuannya, untuk membuat pelaksanaan pemilu menjadi terganggu.
“Kalau memang ada silahkan buktikan dan tunjukkan. Kami juga siap memberikan sanksi kepada anggota apabila ditemukan melakukan pelanggaran itu,” tegas Herman.
Dia mengaku tidak habis pikir, atas kemunculan isu yang dihembusakan tim pemenangan Jokowi-JK. Pasalnya, sampai saat ini pihaknya tetap menjunjung tinggi netralitas tersebut.
Hanya, dia tidak menampik apabila para anggota, khususnya Babinsa melakukan patroli wilayah untuk memantau situasi dan kondisi. Tak jarang pula, dalam patrol tersebut, terkadang petugas melakukan dialog dengan warga untuk masalah yang menyangkut keamanan wilayah.
“Nah mungkin ini yang menjadi awal dugaan itu. padahal, patrol yang dilakukan adalah suatu kewajiban dalam rangka menjaga keamanan wilayah,” ungkapnya.
Herman juga berjanji siap memberikan sanksi tegas kepada jajarannya, apabila keadapatan tidak netral dalam pelaksanaan pilpres. Hanya, sanks akan diberikan bila keterkaitan itu dapat dibuktikan kebenarannya.
“Kalau hanya sekadar isu, bagaimana kami mau memberi sanksi. Kalau memang ada silahkan buktikan dan bawa ke kami. Pasti, mereka yang terbukti akan mendapatkan sanksi yang setimpal,” seru dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
