SOLOPOS.COM - Dahlan Iskan (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SURABAYA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, mengatakan ada dua alasan yang membuat dirinya mantap mengikuti konvensi capres Partai Demokrat. Pertama adalah tujuan konvensi untuk menggabungkan kualitas dan popularitas. Kedua, kemajuan Indonesia sudah berjalan sesuai “rel” yang tepat.

“Konvensi itu bukan untuk elektabilitas seperti kata pengamat, tapi berangkat dari keprihatinan Pak SBY tentang mudahnya terpilih pemimpin bangsa yang tidak berkualitas,” katanya di depan 400-an mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) dalam Seri Kuliah Kepresidenan oleh Departemen Mata Kuliah Umum (MKU) di Surabaya, Sabtu (30/11/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kalau rel itu kita ikuti, maka bukan tidak mungkin akan menempatkan Indonesia sebagai negara maju nomor sembilan dalam enam tahun ke depan. Nah, saya terpanggil agar rel itu tidak belok-belok,” katanya.

Menurut dia, jika bukan karena alasan itu, maka dirinya tidak akan mau menjadi capres. “Emangnya enak jadi presiden? Saya tahu sendiri bahwa presiden itu dihujat ke mana-mana,” katanya. Bahkan, katanya, jika diharuskan memilih, maka dirinya akan memilih untuk menjadi orang bebas. “Terus terang, jadi menteri atau jadi Dirut PT PLN itu juga sempat saya tolak,” katanya.

Namun, ia akhirnya mau menerimanya, karena semua keberatannya dapat “dipatahkan” Presiden Yudhoyono. “Misalnya, saya bukan insinyur atau ekonom, tapi Pak SBY bilang kalau butuh manajer dan leader,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Rektor Ubaya, Prof. Joni Parung, menegaskan mata kuliah umum (MKU) Seri Kuliah Kepresidenan dimaksudkan untuk memberi ruang dialog mahasiswa dengan para calon pemimpin bangsa.

“Kalau kami mengundang Pak Dahlan Iskan, karena beliau merupakan sosok yang multikultur, seperti Ubaya yang 35 hingga 40 persen mahasiswa dari luar Surabaya dan provinsi se-Indonesia terwakili,” katanya.

Selain di Ubaya, Dahlan Iskan juga mengikuti senam di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), lalu menghadiri seminar yang merupakan rangkaian dari Airlangga Ideas Competition. Setelah itu, dia meninjau pameran hasil karya mahasiswa Fakultas Farmasi Unair.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya