SOLOPOS.COM - Jokowi-Prabowo (news.liputan6.com)

Solopos.com, JAKARTA–Pakar Psikologi Politik Hamdi Muluk mengatakan terdapat dua faktor yang menjadi patokan masyarakat untuk memutuskan siapa yang akan menjadi presiden periode 2014-2019.

Dua faktor tersebut adalah moral integrity atau faktor moral dan kompetensi masing-masing calon dalam menjalankan jabatan yang paling tinggi sebagai presiden.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

“Kebanyakan orang memilih berdasarkan karakter atau nilai moral dan kompetensi. Nilai moral di sini seperti track record yang memadai, kepempimpinannya, dan lain-lain. Kalau kompetensi yang dinilai mengerti pekerjaannya tidak, programnya rasional tidak,” ucap Hamdi di acara rilis hasil survei Cyrus Network di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (10/6/2014).

Menurut Hamdi, kompetensi masing-masing calon dapat dinilai ketika menjalani debat. Dari debat antar capres tersebut akan terlihat mana pasangan yang memiliki visi dan misi terbaik.

“Tetapi, debat antar capres tidak dapat menunjukkan karakter masing-masing calon. Karakter manusia itu butuh proses pembentukan yang panjang,” tambah Hamdi.

Lebih lanjut, ke depannya, pertarungan kedua calon ini akan menjadi pertarungan karakter. Hal ini terlihat dengan banyaknya kampanye hitam yang menyerang karakter masing-masing calon.

“Masyarakat akan memilih calon ini baik atau tidak untuk menjadi presiden. Siapa yang menang dalam pertarungan karakter dan bisa mematahkan kampanye hitam yang ditujukan kepadanya, dialah yang keluar sebagai pemenang pilpres,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya