SOLOPOS.COM - Ilustrasi seruan untuk menghentikan kampanye hitam (JIBI/Solopos/dok)

Harianjogja.com, JOGJA-Jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2014, kabar burung seputaran Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK kian gencar bermunculan di media sosial (medsos). Kebanyakan isu yang diangkat bernuansa SARA.

Peneliti dari Public Virtue Institute, LSM yang mengawasi pemberitaan media, khususnya media sosial, Adnar Nubowo mengatakan kampanye hitam dari kedua pasangan kini mudah ditemui di twitter, facebook, BBM hingga whatsapp. Perang media sosial untuk Pemilu belum dialami pada tahun 2004 dan 2009.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Adnar mencatat isu SARA adalah yang paling banyak digunakan. Sebab isu ini paling mudah menggerakkan masyarakat yang berasal dari tingkat pendidikan rendah.

“Kondisi ini bertentangan dengan prinsip pemilu yang demokratis dan berkualitas,” jelas dia saat menjadi pembicara dalam Pilar Demokrasi, KBR dan TV Tempo, Senin (2/6/2014) malam.

Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak menyatakan kampanye hitam di media sosial tidak berpengaruh banyak. Karena tak semua orang mau mengikuti perdebatan tanpa akhir di media sosial. Namun Andar tetap berpesan agar masyarakat waspada. Apalagi jumlah pengguna medsos di Indonesia sangat banyak dan sebagian bisa saja menggunakan akun palsu. Selain itu, sulit melacak pelaku utama yang menyebarkan kabar bohong.

Bawaslu juga tidak bisa gegabah meminta pemerintah menutup akun penyebar kampanye hitam. Sebab penutupan akun dapat diikuti pembukaan akun baru. Kasus ini sebaiknya dilaporkan ke polisi memakai UU Informasi dan Transaksi Elektronik, bukan ke Bawaslu dengan UU Pemilu. Selebihnya, penyelenggara Pemilu harus berkoordinasi dengan Capres, dekati tokoh masyarakat dan tegakkan hukum.

“Melawan kampanye hitam itu mudah. Kalau ada kabar, cek dan ricek. Kalau masyarakat dewasa, kampanye hitam tidak berpengaruh,” ujar Adnar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya