Solopos.com, MAKASSAR — Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan diam-diam memasukan nama Abraham Samad, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai calon wakil presiden dalam Pilpres 2014. Kinerja Abraham Samad sebagai Ketua KPK yang berhasil membongkar beberapa kasus korupsi besar menjadi alasan PDI Perjuangan memasukan namanya dalam bursa Cawapres.
Pertanyaannya, siapa yang akan menjadi calon presiden (capres) untuk disandingkan dengan Abraham Samad? Megawati atau Joko Widodo yang santer disebut bakal menjadi capres dalam Pilpres 2014 dari partai politik itu. Menurut sebuah sumber, justru Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum partai berlambang banteng bermoncong putih itu yang melirik figur Abraham Samad sebagai pendampingnya.
Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang
Tetapi kata sumber itu, opsi ini berlaku jika Prabowo, Ketua Umum Gerindra batal menjadi capres dalam Pilpres 2014 atau jusru menjadi calon wapres dari koalisi partai pascapemilu legislatif. Jika Prabowo tetap maju sebagai capres, maka nama Jokowi akan diusung PDIP.
Tentu, imbuh sumber itu, Puan Maharani, akan menjadi pilihan sebagai cawapres mendampingi Jokowi. Alasan lain PDIP membidik Abraham Samad adalah karena figurnya dinilai sebagai representasi figur non-Jawa. Abraham juga mendapat dukungan kuat dari rakyat yang mendukung pemberantasan korupsi di institusi negara.
Masuknya Abraham Samad dalam bursa calon wapres di PDIP membuat peta politik di partai ini, justru di tengah upaya PBB mencalonkan H.M. Jusuf Kalla sebagai Capres 2014. Peta politik di Makassar juga mengalami pergeseran. Kalangan muda jusru mendorong Abraham untuk maju sebagai Cawapres, jika PDIP benar-benar serius. Sedangkan elite politik justru masih mengharapkan JK sebagai wakil dari Sulsel.
Kabar lain menyebutkan nama Abraham Samad juga masuk sebagai cawapres pendamping Dahlan Iskan, jika lolos sebagai capres dari Partai Demokrat.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
