SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilpres 2014 (JIBI/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA — Tokoh berlatar belakang militer masih didambakan warga negara Indonesia untuk menjadi presiden ataupun wakil presiden. Dugaan itu didasarkan kenyataan setiap survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) terkait Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014, harapan publik kepada sosok berlatar belakang militer selalu mengemuka.

Dugaan itu dikemukakan Direktur Eksekutif LSN Umar S. Bakry berdasarkan hasil sejumlah yang dilakukan lembaganya. Dalam keterangan persnya yang diterima kantor media massa di Jakarta, Minggu (23/2/2014), Umar mengatakan terhadap pertanyaan kepada publik mana lebih diinginkan, calon presiden (capres) berlatar belakang sipil atau militer, maka lebih dari 60% responden masih menghendaki tokoh dengan latar belakang militer.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Umar menyatakan publik merindukan seorang pemimpin yang tegas dan dalam asosiasi publik sikap tegas itu umumnya menjadi karakter seorang militer. “Itulah alasan mengapa capres dan cawapres berlatar belakang militer lebih didambakan publik,” katanya.

Peneliti Pol-Tracking Institute Agung Baskoro menyatakan senada dengan Umar S Bakry, bahwa tokoh berlatarbelakang militer masih sangat dibutuhkan, bahkan, posisinya sangat strategis. “Maka, bila presidennya berasal dari kalangan sipil, idealnya wakil presiden berasal dari kalangan berlatar belakang militer. Begitu pun sebaliknya, bila presidennya berlatar militer, maka wakilnya berasal dari kalangan sipil. Duet sipil-militer akan saling melengkapi,” kata Agung.

Menurut Agung, capres atau cawapres berlatar belakang militer sangat, karena mereka setidaknya mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang lengkap tentang pertahanan dan keamanan di negeri ini. “Kenapa mereka layak untuk dipertimbangkan, karena  mereka memiliki track record yang panjang dalam mengelola pertahanan dan keamanan negeri ini,” ujarnya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi mengatakan, menjelang pemilihan presiden, wacana seorang calon presiden atau wakil presiden harus berlatar belakang militer terus mengemuka. “Jika presidennya berasal dari purnawirawan militer, alangkah tepat jika wakil presidennya berlatar belakang sipil. Demikian juga sebaliknya, jika nantinya RI 1 berasal dari sipil, sebaiknya pendampingnya berlatar belakang militer,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya