SOLOPOS.COM - ilustrasi seruan anti Golput (JIBI/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Angka golput terancam akan tetap tinggi dalam gelaran Pemilu Presiden 2014 ini, berdasarkan survei yang dilakukan Founding Father House.

Dalam survei tersebut, sebanyak 20% masyarakat Indonesia masih gamang, apakah akan menggunakan hak pilihnya atau tidak dalam pilpres 9 Juli nanti.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Peneliti Founding Father House, Dian Permata mengatakan, hanya ada 78,6% masyarakat Indonesia yang akan menggunakan hak pilihnya. Sementara 1,4% menyatakan golput, dan 20% masih gamang.

“Kita khawatir angka 20% ini akan lari pada golongan yang tidak akan menggunakan hak pilih,” kata dia saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Ancaman potensi golput, sambungnya, tersebar di beberapa provinsi seperti Papua, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Kepulauan Riau, dan Riau. Sedangkan pemilih yang masih gamang tersebar merata di seluruh provinsi.

Tercatat hanya ada tiga provinsi yang memiliki partisipasi tinggi di pilpres, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Ia berharap, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus pandai berimprovisasi memanfaatkan waktu yang ada guna memaksimalkan sosialisasi di seluruh daerah.

“Kita melihat KPU metodenya masih mainstream. Teknik yang digunakan harus menyasar segmen provinsi dengan menggunakan kearifan lokal seperti bahasa daerah,” ujarnya.

Survei ini dilakukan pada 19 Mei-22 Juni 2024 di 34 provinsi dengan jumlah responden 1.090 orang yang sudah memiliki hak pilih.

Adapun tingkat kepercayaan dalam survei ini sebesar 90% dengan margin of eror kurang lebih 2,97%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya