SOLOPOS.COM - Warga melintas di depan spanduk berisi dukungan F.X. Hadi Rudyatmo untuk menjadi Wali Kota Solo periode 2015-2020 di arena car free day, Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (31/8) pagi. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Spanduk berisi dukungan F.X. Hadi Rudyatmo untuk menjadi Wali Kota Solo periode 2015-2020 terpasang di arena car free day (CFD), Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (31/8/2014) pagi. Namun Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo tidak mencopot spanduk.

Alasannya, Dishubkominfo Solo menilai tidak ada unsur politik di dalam spanduk tersebut. Pantauan Solopos.com, Minggu, spanduk berukuran 5 meter x 1,5 meter itu dipasang di taman depan Graha Wisata Niaga, Solo. Spanduk itu bertuliskan “Kami Relawan Gotong Royong Jokowi-JK Solo Utara Memohon Agar Bapak F.X. Hadi Rudyatmo Tetap Memimpin Kota Solo Sampai 2020, Kami Cinta Rudy”.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Selain memasang spanduk, relawan juga mengumpulkan tanda tangan dari pengunjung CFD. Sekretaris Relawan Gotong Royong Pendukung Jokowi-JK Solo Utara, Bambang Tuko Wibowo, mengatakan arena CFD dipilih sebagai ajang sosialisasi karena lebih efektif.

“Di CFD ini sangat banyak orang dan jadi pusat olahraga, jadi kami memilih di sini,” paparnya kepada wartawan di lokasi, Minggu. Pihaknya ingin masyarakat tahu jika ada warga yang menginginkan Rudy menjadi Wali Kota Solo sekali lagi.

Pihaknya menuturkan aksi pada pagi itu berbeda dengan kampanye. Pihaknya juga membantah aksinya melanggar peraturan CFD. Pasalnya, pihaknya berasal dari kalangan relawan dan tidak tergabung dalam partai politik manapun. “Kami dari masyarakat luar partai yang menghendaki Pak Rudy menjadi wali kota, jadi ya tidak masalah [menggelar aksi] di CFD,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Soedrajad, mengatakan aksi tersebut tidak melanggar peraturan CFD. “Itu belum bisa dikatakan politik karena kegiatan tersebut adalah suara masyarakat. Kampanye juga belum waktunya. Karena suara masyarakat,tidak apa-apa yang penting kondusif,” paparnya kepada wartawan di lokasi.

Lebih lanjut, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak boleh memanfaatkan aksi-aksi yang ditunggangi kepentingan politik. Sebab, pihaknya mengaku sulit membedakan mana kegiatan atau spanduk politik dan yang bukan.

Herman menambahkan segala event atau spanduk yang dipasang di CFD harus mendapatkan izin dari Dishubkominfo Solo. Jika tidak, petugas akan menertibkan event dan spanduk illegal. “Semuanya harus izin. Jika tidak, ya mohon maaf seperti menggunakan kata-kata yang tidak senonoh dan menimbulkan tidak kondusif, kami copot langsung meski itu kegiatan relawan,” terangnya. (Shoqib Angriawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya