Pilkades Wonogiri akan diawasi oleh satgas AMP.
Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 15 orang dilantik menjadi Satuan Petugas (Satgas) Antimoney Politic (AMP) Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Wonogiri, Jumat (18/11/2016), di Aula Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah, Pokoh, Wonogiri.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Satgas bentukan Pengurus Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Wonogiri itu bertugas mengawasi jalannya pilkades sejak tahapan yang sekarang bergulir hingga pemungutan dan penghitungan suara, 29 November mendatang.
Ketua PDPM Wonogiri, Heriwanto, saat ditemui
Anggota Satgas ditempatkan di 15 desa yang menggelar pilkades. Satgas akan dibantu personel pimpinan cabang tingkat kecamatan yang menjadi tuan rumah pilkades.
“Jika menemukan sesuatu, ada praktik money politics misalnya, satgas akan mencatatnya. Seluruh catatan akan dikumpulkan, dikaji, dan dianalisis. Berdasar analisis itu kami akan memberi rekomendasi. Hasil analisis dan rekomendasi akan diserahkan kepada Pemkab sebagai bahan evaluasi pelaksanaan pilkades tahun ini agar pilkades tahun-tahun berikutnya berjalan lebih baik,” kata Heriwanto.
Dia memastikan satgas tidak akan mengintervensi penyelenggara pilkades. Apabila menemukan hal-hal yang kurang baik, seperti kampanye hitam atau money politics, satgas hanya akan mengomunikasikan kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD), panitia, atau tim pengendali tingkat kecamatan maupun kabupaten.
Setelah dilantik para personel satgas akan diberi pembekalan ihwal regulasi yang mengatur pilkades, yakni Perda No. 17/2016 tentan Pemilihan Pengesahan Pengangkatan Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa (Perda Pilkades) dan Perbup No. 30/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Pilkades.
Kabag Pemdes Setda Wonogiri, Sriyono, menyebut keberadaan satgas akan bisa membantu penyelenggara dalam mengawasi pelaksanaan pilkades.